Rabu, 13 Januari 2021

Dita Aulia Widyasari UMSIDA

 

RANGKUMAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

 

Assalamualaikum Wr.Wb.

Hallo semuanya

            Selamat datang di blog saya Dita Aulia Widyasari, Saya Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan mengambil jurusan Informatika. Disini saya akan menjelaskan rangkuman dari hasil Praktikum Sistem Digital. Semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua.

 

 


POKOK BAHASAN 1


PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR

1.     Gerbang AND

Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari Masukan (Input) baernilai Logika 0. Rangkaian AND dinyatakan Z = A*B atau Z = AB (tanpa symbol)

Simbol Gerbang AND


2.     Gerbang OR

Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0. Rangkaian OR dinyatakan sebagai Z = A + B.

Simbol Gerbang OR

 

3.     Gerbang NOT (Inverter)


Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logoka 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Rangkaian NOT dinyatakan sebagai Z = A

Simbol Gerbang NOT

 

4.     Gerbang NAND (NOT AND)


Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerabang NAND merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran (Output) logika 1.

Simbol Gerbang NAND


5.   Gerbang NOR (NOT OR)


Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika 1 dan jika ingin mendapatkan keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.

Simbol Gerbang NOR


6.   Gerbang X-OR (Exclusive OR)




X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0. 

Simbol Gerbang  X-OR


7.   Gerbang X-NOR (Exclusive NOR)

Seperti Gerbang  X-OR, Gerbang X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang sama
dan akan menghasilkan Keluaran Logika yang berbeda. Hal ini merupakan kebalikan dari
Gerbang X-OR (Exclusive OR). 



Simbol Gerbang X-NOR




POKOK BAHASAN 2


PERSAMAAN BOOLEAN & PENYEDERHANAAN RANGKAIAN LOGIKA (MENGGUNAKAN K-MAP)


1.      Aljabar Boolean

        Aljabar Boolean memuat variable dan simbol operasi untuk gerbang  logika.  Simbol  yang  digunakan pada  aljabar Boolean Adalah : untuk AND, (+)  untuk  OR,  dan  ( )  untuk  NOT. Rangkaian logika merupakan gabungan beberapa gerbang, untuk mempermudah   penyeleseian   perhitungan   secara   aljabar   dan pengisian tabel kebenaran digunakan sifat-sifat aljabar Boolean.

    

    Dalam aljabar boolean digunakan 2 konstanta yaitu logika 0 dan logika 1. Etika logika tersebut diimplementasikan kedalam rangkaian  logika  maka  logika  tersebut  akan  bertaraf sebuah tegangan. Kalau logika 0 bertaraf tegangan rendah (active low) sedangkan kalau logika 1 bertaraf tegangan tinggi (active high). Pada teori-teori aljabar boolean ini berdasarkan aturan-aturan dasar hubungan antara variabel-variabel Boolean.

Ø  Dalil- dalil Bolean (Boolean postulates)

ü  P1 : X = 0 atau X = 1

ü  P2 : 0 . 0=0

ü  P3 : 1 + 1 = 1

ü  P4 : 0 + 0 = 0

ü  P5 : 1 . 1 = 1

ü  P6 : 1 . 0 = 0 . 1 = 0

ü  P7 : 1 + 0 = 0 + 1 = 1 

Ø  Theorem Aljabar Boolean

ü  T1 : Commutative Law

o    A + B = B +A

o    A . B = B .A

ü  T2 : Associative Law

o    ( A +B ) + C = A + ( B +C)

o    ( A . B ) . C = A . ( B . C )

ü  T3 : Distributive Law

o    A. ( B +C ) = A . B + A . C

o    A + ( B . C ) = ( A + B ) . ( A + C )

ü  T4 : Identity Law

a.          A + A = A

b.         A . A = A

ü  T5 : Negation Law

a.          ( A ‘ ) = A’

b.         ( A ‘ ) = A

ü  T6 : Redundant Law

a.          A + A . B = A

b.         A. ( A + B ) = A

ü  T7 : 0 + A =A

    1 . A = A

    1 + A = A

    0 . A = 0

ü  T8 : A ‘ + A = 1

   A ‘ . A = 0

ü  T9 : A + A ‘ . B = A + B A . ( A ‘ + B ) = A . B

ü  T10 : De Margan’s Theorem

a.          (A+B)’ = A’. B’

b.         (A.B)’ = A’ + B’

 

2.      K-Map

Peta Karnaugh (Karnaugh Map, K-map) dapat digunakan untuk menyederhanakan persamaan logika yang menggunakan paling banyak enam variabel. Dalam laporan ini hanya akan dibahas penyederhanaan persamaan lohika hingga empat variabel. Penggunaan persamaan logika dengan lima atau enam variable disarankan menggunakan program computer.

Peta merupakan gambar suatu daerah. Peta karnaugh menggambarkan daerah logika yang telah di jabarkan pada table kebenaran. Penggambaran daerah pada peta karnaugh harus mencakup semua logika. Daerah pada Peta Karnaugh dapat tamping tindih antara satu kombinasi variabel dengan kombinasi variabel yang lain.

Catatan :

-       Untuk setiap variable yang memiliki aksen, maka di dalam table ditulis 0.

-       Untuk setiap variable yang tidak memiliki aksen, maka di dalam table ditulis 1.

 

 

 


POKOK BAHASAN 3


MULTILEVEL NAND DAN NOR

 

Gerbang NAND dan OR merupakan gerbang universal, artinya hanya dengan menggunakan jenis gerbang NAND saja atau NOR saja dapat menggantika fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain (AND, OR, NOT). Multilevel, artinya : dengan mengimplementasikan gerbang gerbang NAND atau NOR, akan ad banyak level /  tingkatan mulai dari sisi input sampai ke sisi output. Keuntungan pemakaian NAND saja atau NOR saja dalam sebuah rangkin digital adalah dapat mengoptimalkan pemakaian seluruh gerbang yang terdapat dalam sebuah IC logika sehingga kita bisa lebih mengirit biaya dan juga irit tempat karena tidak IC yang digunakan (padahal tidak semua gerbang yang ada dalam IC tersebut yang digunakan).

Adapun cara melakukan konversinya dapat kita lakukan dengan dua cara

yaitu :

1.                  Melalui penyelesaian persamaan logka / Boolen

2.                  Langsung menggunakan gambar padanan

 

 


POKOK BAHASAN 4


RANGKAIAN ARITMATIKA DIGITAL

1.     Adder

    Rangkaian Adder (penjumlahan) adalah rangkaian elektronika digital yang digunakan untuk menjumlahkan dua buah angka (dalam sistem bilangan biner), sementara itu di dalam komputer rangkaian adder terdapat pada mikroprosesor dalam blok ALU (Arithmetic Logic Unit). Sistem bilangan yang digunakan dalam rangkaian adder adalah :

·           Sistem bilangan Biner (memiliki base/radix 2)

·           Sistem bilangan Oktal (memiliki base/radix 8)

·           Sistem bilangan Desimal (memiliki base/radix 10)

·           Sistem bilangan Hexadesimal (memiliki base/radix 16)

Namun, diantara ketiga sistem tersebut yang paling mendassar adalah sistem bilangan biner, sementara itu untuk menerapkan nilai negatif, maka digunakanlah sistem bilangan complement. BCD (binary-code decimal).

a.      Half Adder

Half adder adalah suatu rangkaian penjumlahan system bilangan biner   yang paling sederhana.         Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1 bit         saja. Rangkaian half adder mempunyai 2 masukkan dan 2 keluaran yaitu Summary outt (Sum) dan         Carry out (Carry).

Rangkaian ini merupakan gabungan antara 2 gerbang logika dasar yaitu X-OR dan AND.                     Rangkaian half adder merupakan dasar bilangan biner yang masing-masing hanya terdiri dari satu          bit, oleh karena itu dinamakan penjumlahan tak lengkap.

1.      Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0.

2.      Jika A=0 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 1.

3.      Jika A=1 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 1.

4.      Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. Dengan nilai pindahan Cout (Carry Out) = 1.

Dengan demikian, half adder memiliki dua masukkan (A dan B), dan dua keluaran (S dan Cout).

 

b.        Full Adder

Rangkaian Ful-Adder, pada prinsipnya bekerja seperti Half-Adder, tetapi mampu menampung bilangan Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. Jadi jumlah inputnya ada 3: A, B, DAN Cin, sementara bagian output ada 2: Sum dan Cout. Cin ini dipakai untuk menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya.

 

2.     Subtractor

Merupakan Suatu Rangkaian Pengurangan 2 buah bilangan biner. Jenis-jenis rangkaian Subtractor yaitu :

a.      Half Subtractor

Rangkaian half subtractor adalah rangkaian Subtractor yang paling sederhana. Pada dasarnya rangkaian half subtrator adalah ragkaian Half Adder yang dimodifikasi dengan menambahkan gerbang NOT. Rangkaian half subtractor dapat dibuat dari sebuah gerbang AND, gerbang X-OR, dan gerbang NOT.

Rangkaian ini mempunyai dua input dan dua output yaitu Sum dan Borrow Out (Bo). Rumus dasar pada biner yaitu :

1.    0 - 0 = 0 Borrow 0

2.    0 - 1 = 1 Borrow 1

3.    1 - 0 = 1 Borrow 0

4.    1 - 1 = 0 Borrow 0

b.      Full Subtractor

Pada rangkaian full subtractor pin Borrow Out dihubungkan dengan pin Borrow In (Bin) sebelumnya dan pin Bin di hubungkan dengan pin Bout pada rangkaian Full Subtractor mempunyai 3 input dan 2 output.

Berikut merupakan symbol dari Full Subtractor

Rangkaian ini dapat digunakan untuk penjumlahan sampai 1 bit. Jika ingin menjumlahkan lebih dari 1 bit, dapat menggunakan rangkaian Paralel Subtractor.

 



POKOK BAHASAN 5


ENKODER DAN DEKODER

1.     Enkoder

Encoder adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengkodekan data input menjadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. 

Dalam teori digital banyak ditemukan istilah Encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line Encoder” yang berarti rangkaian Encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).

2.     Dekoder

Decoder adalah alat yang digunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang ditugaskan untuk menerima input-input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut.

Fungsi decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.

 

 


POKOK BAHASAN 6


MULTIPLEKSER DAN DEMULTIPLEKSER


1.     Multiplekser

Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital dan menyeleksi  salah satu dari input tersebut pada saat tertentu untuk dikeluarkan pada sisi output. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line yang juga merupakan input dari multiplexer tersebut.

Prinsip kerja dari multiplexer adalah menerima banyak inputan dan hanya dapat dipilih satu saluran inputan dari beberapa saluran inputan untuk diteruskan ke sebuah saluran outputan.

2.     Demultiplekser

Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line yang juga merupakan input dari demultiplexer tersebut.


Sekian penjelasan rangkuman yang bisa saya ambil dari Praktikum Sistem Digital, Semoga rangkuman ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bila ada salah kata di dalam blog yang saya tulis saya mohon maaf sebesar-besarnya. Sekian dan terima kasih.


Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jangan lupa kunjungi link UMSIDA :

umsida.ac.id

fst.umsida.ac.id

Dita Aulia Widyasari UMSIDA

  RANGKUMAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK   Assalamualaikum Wr.Wb. Hallo semuanya             Perkenalkan nama saya Dita Aulia Wi...