Sabtu, 26 Juni 2021

Dita Aulia Widyasari UMSIDA

RANGKUMAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

 

Assalamualaikum Wr.Wb.

Hallo semuanya

            Perkenalkan nama saya Dita Aulia Widyasari, Saya Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan mengambil jurusan Informatika. Disini saya akan menjelaskan rangkuman dari hasil Praktikum Basis Data. Semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua dan semoga membantu kalian memahami materi ini.

 

POKOK BAHASAN 1

BASIS DATA, MODEL DATA, DIAGRAM E- R

 

1.       Konsep Sistem Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi serta dapat diakses dengan mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan sebuah informasi.

Sistem basis data merupakan ruang lingkup yang lebih luas dari basis data. Sistem basis data memuat sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan antara satu dengan yang lain, tetapi secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem yang didukung oleh komponen lainnya.

Komponen Sistem Basis Data : Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operassi (Operation System), basis data (Database), DBMS (Database Management System), Pemakai (User).

DMBS (Database Management System) merupakan basis data dan set perangkat lunak (software) untuk pegelolaan basis data.

2.       Konsep Model Data

Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antar data tersebut untuk para pengguna (user) secara logika. Secara garis besar model data dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :

1.      Model Data Berbasis Objek (Object based data model)

Merupakan himpunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data berdasarkan pada obyek datanya. Salah satunya adalah Entity Relationship Model.

Model Entity Relationship Diagram (ERD) atau Conceptual Data Model (CDM) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data alam basis data berdasarkan suatu presepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek-obyek dasar (entitas) yang mempunyai hubungan atau relasi antar obyek-obyek dasar (entitas) tersebut yang dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafik tertentu.

2.      Model Data berbasis Record (Record Based Data Model)

Model ini berdasarkan pada record/ rekaman untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang model logik antar data dalam basis data. Salah satunya adalah Relational model.

Model Rasional merupakan model data yang menjelaskan pada pengguna tentag hubungan logik antar data dalam basis data dengan mempresentasikannya ke dalam bentuk tabel-tabel yang terdiri atas sejumlah baris yang menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.

3.      Physical Based Data Model

Model ini berdasarkan pada teknis penyimpanan record dalam basis data. Model ini jarang digunakan untuk  memodelkan data kepada pemakai karena kerumitan dan kompleksitasnya yang tinggi.

3.       Bahasa Basis Data

Bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan, mengelolah dan memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam yaitu :

1.       DDL (Data Definition Language) digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangka dari basis data yang meliputi :

a.       Membentuk basis data, tabel, indeks.

b.      Mengubah struktur tabel.

c.       Menghapus basis data, tabel atau indeks.

2.      DML (Data Manipulation Language ) digunakan untuk menjabarkan pemrosesan data pada basis data yang meliputi :

a.       Menambahkan atau menyisipkan data baru ke basis data

b.      Mengelolah data yang tersimoan dalam data (query)

c.       Mengubah dan menghapus data ddalam basis data.

3.      DCL (Data Control Language ) digunakan untuk mengatur hak akses engguna pada basis data yang meliputi :

a.       Menugaskan hak akses terhada basis data kepada pengguna atau grup pengguna.

b.      Membatalkan hak akses pengguna terhadap basis data

 

4.     Entity Relationship Diagram (ER-D)

Merupakan model data yang dikembangkan berdasarka obyek atau entitas. ER_D berguna membantu perancangan atau analis sistem pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan direlasikan antar data di dalamnya.

1.      Komponen ER_Diagram

Sebuah diagram ER tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas yang merupakan obyek dasar yang terlibat dalam sistem, atribut yang berperan sebagai penjelas entitas, kerelasian antar entitas menunjukkan hubungan yang teradi diantara dua entitas.

a.       Entitas (Entity)

Entitas menunjukkan obye-obyek dasar yang terkait di dalam sistem. Obyek dasar dapat berupa orang, benda atau hal yang keterangannya perlu disimpan di dalam basis data. Macam-macam Entitas :

·      Entitas Reguler

Entitas ini disebut juga entitas domain (strong entiy). Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada entitas yang lain.

Contoh : Mahasiswa, Matakuliah.

·      Entitas dependen

Entitas ini disebut juga entitas tidak bebas/ indipenden atau entitas lemah (weak entity) atau entitas subordinat. Entitas ini dapat muncul jika ada entitas lain sebagai acuannya (entitas reguler).

Contoh : Matakuliah_konsentrai, bergantung pada entitas Matakuliah.

·      Entitas super type dan sub type

Entitas super type merupakan entitas yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi yaitu membawahi atau mempunyai enttas bagian yang lebih rendah.

Contoh ; entitas Karyawan.

Entitas sub type merupakan entitas yang lebih rendah yaitu entitas yang menjaddi entitas bagian dari entitas lain.

Contoh : Entitas karyawan_tetap dan karyawan_tidak_tetap.

b.      Atribut (Attribute)

Merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan ke dalam database. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Contoh ; mahasiswa mempunyai atribut nim, nama, jurusan, kelamin, tempat_lahir, tanggal_lahir, dsb.

Atribut pada sebuah entitas dibagi menjadi 2 yaitu :

·      Atribut sederhana (simple attribute), yaitu jika atribut berisi sebuah komponen/ nilai/ elementer.

Contoh : pada entitass mahasiswa adalah tahun masuk = 20123

·      Atribut komposit (composite attribute), yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah komponen nilai.

Contoh : pada entitas mahasiswa adalah tanggal lahir yang terdir atas komponen nilai tanggal, bulan, tahun.

c.       Kerelasian antar entitas (entity Relationship)

Mendefinisikan hubungan antara 2 uah entitas. Jenis kerelasian antar entitas dibagi menjadi 3 sebagagai berikut ;

1)      Kerelasisan jenis satu (one to one), kerelasian terjaddi jika kejadian atau transaksi I antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinka terjadi sebuah kejadian atau transaksi padda kedua entitas. 

Dimana setiap tupel (baris) pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel paa entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel padda entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel paa entitas A.

2)        Kerelasian banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many), kerelasian ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjasi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.

·         Satu ke banyak (one to many)

Dimana satu tupel paa enttas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.

·         Banyak ke satu (many to one)

Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B 

3)        Kerelasian jenis banyak ke banyak (many to many)

Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan kedua.

Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel peda entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A.


2.      Langkah-langkah Membuat ER_Diagram

Untuk membuat ER_Diagram secara lengkap dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

·         Identifikasikan setiap entitas yang terlibat.

·         Lengkapi masing-masing entitas dengan atribut yang sesuai.

·         Tentukan primary key dari masing-masing entitas.

·         Identifikasikan setiap kerelasian berikut jenisnya yang terjadi di antara entitas dengan mebuat tabel daftar kerelasian antar entitas.

·         Gambarkan simbol-simbol entitas, atribut, da kerelasian antar entitas secara jelas dan tidak bertabrakan.

·         Cek ER_Diagram yang terbentuk, dalam hal : kelengkapan entitas, kelengkapan atribut, kelengkapan kerelasian antar entitas dan jenis kerelasian antar entitas.

 

  POKOK BAHASAN 2

STRUCTURED QUERY LANGUAGE

 

A.   SQL (Structure Query Language)

SQL merupakan suatu bahasa (language) standar menurut ANSI (American National Standards Institute) yang digunakan untuk mengakses basis data. SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokomputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa Oracle, Sybase, MySQL dan Informix.

B.    Elemen SQL

Elemen dasar SQL mencakup pernyataan nama, tipe data, konstanta, ekspresi, operaor relasi, operator logika dan fungsi bawaan.

a.       Pernyataan

Merupakan perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada DBMS (database Management System). SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan. Beberapa pernyataan dasar SQL dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1 Pernyataan SQL

Pernyataan

Keterangan

CREAT

Menciptakan basis data, tabel atau indeks

ALTER

Mengubah struktur tabel

DROP

Menghapus basis data, tabel atau indeks

COMMIT

Mengakhiri sebuah eksekusi transaksi data

ROLLBACK

Mengaembalikan ke dalam keadaan semula sekiranya suatu transaksi gagal dilaksanakan

INSERT

Menambahkan sebuah baris pada tabel

UPDATE

Mengubah nilai pada sebuah baris

SELECT

Memilih baris dan kolom pada tabel

DELETE

Menghapus baris pada tabel

GRANT

Menugaskan hak terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna

REVOKE

Membatalkan hak terhadap basis data


Yang semuanya dikelompokkan berdasarkan fungsinya masin-masing yaitu :

a)    Data Definition Language (DDL) : Digunakan untuk mendefinisak data dengan menggunakan perintah : CREATE, DROP, ALTER.

b) Data Manipulation Language (DML) : Digunakan untuk memanipulasi data dengan menggunakan perintah : INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE.

c)      Data Control Language (DCL) : Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan perintah : GRANT, REVOKE.

b.      Nama

Nama digunakan sebagai identitas bagi objek-objek pada DBMS (Databasse Management System). Contoh objek pada DBMS adalah tabel, kolom dan pengguna.

c.       Tipe Data

Setiap data memiliki tipe data. Berikut ini adalah tipe data dalam MySQL :

Tipe

Keteragan

Range Nilai

TINYINT

Nilai integer yang sangat kecil

Signed : -128 s.d. 127  Unsigned : 0 s.d. 255

SMALLINT

Nilai integer yang kecil

Signed : -32768 s.d. 32767 Unsigned : 0 s.d. 65535

MEDIUMINT

Integer dengan nilai medium

Signed : -8388608 s.d. 8388607                     Unsigned : 0 s.d. 4294967295

INT

Integer dengan nilai standar

Signed : -2147483648 s.d. 2147483647                Unsigned : 0 s.d 4294967295

BIGINT

Integer dengan nilai besar

Signed : -9223372036854775808 s.d. 9223372036854775807 Unsigned : 0 s.d. 18446744073709551615

FLOAT

Bilangan desimal dengan single-precission

minimum ± 1.175494351e-38 maksimum ± 3.402823466e+38

DOUBLE

Bilangan desimal dengan double-precission

minimum ± 2.2205738585072014e-308  maksimum ± 1.7976931348623457e+308

DECIMILAN (M, D)

Bilangan float (desimal) yang dinyatakan sebagai string. M adalah jumlah digit yang disimpan dalam suatu kolom, N adalah jumlah digit dibelakang koma

Tergantung pada nilai M dan D

 

Keterangan :

Signed dan Unsigned adalah atribut untuk tipe data numerik

-        Signed : Data yangg disimpan dalam suatu kolom dapat berupa data negatif dan positif.

-        Unsigned : Digunakan agar data yang dimasukkan bukan data negatif (>=0). Tipe data float tidak dapat dinyatakan dengan unsigned.

Tabel 2.3 Tipe data string atau karakter

Tipe

Keterangan

Ukuran Maksimum

CHAR(n)

String karakter dengan panjang yang tetap, yaitu n

1 M byte

VARCHAR(n)

String karakter dengan panjang yang tidak tetap, maksimum n.

1 M byte

TINYBLOB

BLOB (Binary Large Object) yang sangat kecil

 28 -1 byte

BLOB

BLOB berukuran kecil

 216 -1 byte

MEDIUMBLOB

BLOB berukuran sedang

 224 -1 byte

LONGBLOB

BLOB berukuran besar

 232 -1 byte

TINYTEXT

String teks yang sangat kecil

 28 -1 byte

TEXT

String teks berukuran kecil

 216 -1 byte

MEDIUMTEXT

String teks berukuran medium (sedang)

 224 -1 byte

LONGTEXT

String teks berukuran besar

 232 -1 byte

ENUM

Enumerasi, kolom dapat diisi dengan satu number enumarsi

65535 anggota

SET

Himpunan, kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan

64 anggota himpunan


Tabel 2.4 Tipe data tanggal dan jam

Tipe

Range

Format

DATE

"1000-01-01" s.d. "9999-12-31"

"0000-00-00"

TIME

"-832:59:59" s.d. "838:59:59"

"00:00:00"

DATETIME

"1000-01-01 00:00:00"s.d. "9999-12-31 23:59:59"

"0000-00-00 00:00:00"


d.     
Konstanta

Konstanta menyatakan nilai yang tetap atau tidak berubah. Konstanta sering di pakai pada perintah SELECT. Konstanta di bagi menjadi 2:

1.      Konstanta bertipe numerik : 200, -3, 1500, 3.25

2.      Konstanta bertipe karakter : “Teknik Informatika 

Keterangan :

Konstanta bertipe karakter atau String diapit oleh tanda petik tunggal. Dan konstanta dengan nilai pecahan desimal adalah berupa tanda titik.

e.       Operato Aritmatka

Operator Aritmatika adalah ekspresi untuk memperoleh suatu nilai dari hasil perhitungan.

Contoh : harga*jumlah+2

Simbol-simbol yang dapat digunakan pada ekspresi aritmatika :

Tabel 2.5 Simbol Ekspresi Aritmatika

Simbol

Keterangan

*

Perkalian

/

Pembagian

+

Penjumlahan

-

Pengurangan

%

Sisa pembagian


f.       
Opeator Relasi

Merupakan operator yang digunakan membandingkan suatu nilai dengan nilai yang lain. Biasanya operator relasi digunakan bersamaan dengan operator logika dalam membantu untuk menampilkan informasi dengan kriteria tertentu.

Simbol-simbol yang dapat digunakan operator relasi :

Tabel 2.6 Simbol Operator Relasi

Simbol

Keterangan

=

Sama dengan

> 

Lebih besar

< 

Lebih kecil

>=

Lebih besar atau sam dengan

<=

Lebik kecil atau sama dengan

<> 

Tidak sama dengan

 

g.      Opeator Logika

Operator logika ada 3 yaitu OR, AND dan NOT

Tabel 2.7 Operator Logika

Simbol

Keterangan

NOT atau !

Sebagai negasi atau pembalik nilai

OR atau ||

Atau

AND atau &&

Dan

 

h.      Operator Pembanding

Tabel 2.8 Operator Pembanding

Simbol

Keterangan

IS NOT NULL

Apakah sebuah nilai adalah tidak kosong (not null)

IS NULL

Apakah sebuah nilai adalah kosong (null)

BETWEEN

Apakah suatu nilai di antara dua batasan nilai

IN

Apakah suatu nilai berada di dalam pilihan yang ada

NOT IN

Apakah suatu nilai tidak berada dalam pilihan yang ada

LIKE

Apakah suatu nilai sesuai dengan kriteria tertentu

NOT LIKE

Apakah suatu nilai tidak sesuai dengan kriteria tertentu

 

i.        Aggregate Functions (Fungsi Agregat)

Fungsi adalah sebuah subprogram yang menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. Fungsi agregat adlah fungsi standar di dalam SQL, suatu fungsi yang digunakan untuk melakukan summary, fungsi statistik standar yang dikenakan pada suatu tabel atau query.

1.      SUM (ekspresi)

2.      Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan nilai total dari suatu kolom pada suatu tabel

3.      AVG (ekspresi)

Fungsi ini digunakan untuk mencari rata-rata nilai dalam suatu kolom dari suatu tabl atau ekspresi. Ekspresi dalam fungsi AVG umumnya adalah nama kolom. Kolom yang dicari nilai rata-ratanya adalah kolom dengan tipe data numerik.

4.      COUNT (x)

Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record (baris) dari suatu kolom dari suatu tabel. X adalah nama kolom yang ingin dicari jumlah barisnya.

5.      MAX (ekspresi)

Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terbesar dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terbesarnya memiliki tipe data numerik.

6.      MIN (ekspresi)

Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terkecilnya memiliki tipe dan numerik.

 

POKOK BAHASAN 3

DATA DEFINITION LANGUAGE (DLL)

 

A.     Data Definition Language (DLL)

DLL merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangka data dan obyek basis data. Bisa juga dikatakan merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel.

Tabel 3.1 Perintah-perintah dalam DDL

Perintah

Keterangan

Create Database

Membuat basis data

Drop Database

Menghapus basis data

Create Table

Membuat tabel

Alter Table

Mengubah atau menyisipkan kolom ke dalam tabel

Drop Table

Menghapus tabel dari basis data

Create Index

Membuat Index

Drop Index

Menghapus Index

 

B.      Perintah-perintah DLL

Berikut perintah-perintah sql untuk Data Defiition Language :

a.     Membuat Database

Syntax :

CREATE DATABASE namadatabase;

Dimana :

Nama database yang dibuat tidak boleh mengangdung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MySQL. Berikut ini perintah untuk membuat basis data dengan nama perpustakaan :

Mysql> create database perpustakaan;


b.     Menampilkan daftar Database

Untuk menampilkan daftar basis data yang ada di MySQL dapat menggunakan perintah :

SHOW DATABASE;

Berikut ini perintah untuk menampilkan daftar basis data :

Mysql> show database;


c.      Menghapus Database

Untuk melakukan penghapusan terhadap basis data yang sudah dibuat.

Syntax :

DROP DATABASE namadatabase;

Dimana :

Database yang akan dihapus harus sesuai dengan nama atabase. Berikut ini perintah untuk menghapus database dengan nama perpustakaan :

Mysql> drop database perpustakaan;

 

d.     Mengaktifkan Database

Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus mengaktifkan database yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel tersebut dengan perintah :

USE namadatabase;

Karena database yang sudah dibuat telah dihapus maka buat kembali database perpustakaan. Kemudian aktifkan database tersebut dengan perintah :

Mysql> use perpustakaan;


e.   Membuat Tabel

Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan record atau data. Untukmembuat tabel Syntaxnya adalah :

CREATE TABLE namatabel

(

Field1 TipeData1 ( [lebar] ),

Field2 TipeData2 ( [lebar] ),

Field3 TipeData3 ( [lebar] )

) ;

Keterangan :

Nama tabel tidak boleh mengandung spasi (sapce) tetapi jika menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda penghubung ( nama_tabel ). Field1 merupakan atribut pertama dan TipeData1 merupakan tipe data untuk atribut pertama. Jika ingin membuat tabel dengan atribut lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe sebelumnya diberikan tanda (,).

Berikut ini perintah untuk membuat tabel dengan nama pengarang :

Mysql> create table pengarang (

                   kode_pengarang varchar (5),

                   nama_pengarang varchar (35) );

 

Syntax tambahan :

Maka tabel pengarang telah terbentuk, untuk melihat hasilnya dapat digunakan perintah :

Mysql> SHOW TABLES;

Untuk melihat struktur tabel yang telah dibuat (dalam hal ini buku) syntaxnya adalah :

DESC namatabel;

Contoh :

Mysql> desc pengarang;

 

f.    Mendefinisikan null/not null

Ketika membuat tabel, beberapa field harus diatur agar field tertentu harus diisi. Biasanya field ini adalah sebagai field utama atau kunci, juga sebagai identikasi sehingga tidak boleh kosong.

Syntax :

CREATE TABEL namatabel

(

Field TipeData1 ( [lebar] ) NOT NULL,

Field TipeData2 ( [lebar] ) NOT NULL,

Field TipeData3 ( [lebar] ) NOT NULL

) ;

 

Contoh :

Mysql> create tabel pengarang (

                   kode_pengarang varchar (5) not null,

                   nama_pengarang varchar (35) not null) ;

 

a.        Mendefinisak Nilai Bawaan (Default)

Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu atribut ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada atribut tersebut tidak diisi oleh pengguna. Syntax :

CREATE TABLE namatabel

(

Field1 TipeData1 ( [lebar] ) ,

Field2 TipeData2 DEFAULT nilai

) ;

Dimana nilai adalah nilai default dari atribut tersebut.

Contoh :

Mysql> create table buku (

                    kode_buku varchar (5) not null,

                    judul_buku varchar (15) not null,

                    harga integer default 0,

                    tahun_terbit varchar (5),

                    kode_pengarang varchar (5),

                    kode_penerbit varchar (5) );

 

b.      Menentukan kunci primer (Primary Key) Pada Tabel

Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua basis data (row) dalam tabel secara unik. Key di dalam database berfungsi sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data dengan tabel yang lain.

Primary Key adalah suatu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mendefinisikan secara unik suatu kejadian spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu kejadian.

Cara 1 :

CREATE TABEL namatabel

(

Field TipeData1 ( [lebar] ) NOT NULL PRIMARY KEY,

Field TipeData2 ( [lebar] )

) ;

 

Cara 2 :

(

Field TipeData1 ( [lebar] ),

Field TipeData2 ( [lebar] ),

PRIMARY KEY (Field1)

) ;

 

Cara 3:

ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT

Namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);

Berikut ini perintah untuk membuat tabel pengarang dengan atribut kode_pengarang tipe datanya varchar (5), nama_pengarang tipe datanya varchar (15) dengan mendefinisikan nilai not null dan primary key untuk atribut kode_pengarang :

Contoh 1 :

Mysql> create table pengarang (

           kode_pengarang varchar (5) not null primary key,

           nama_pengarang varchar (15) not null );

 

Contoh 2 :

Mysql> create table pengarang (

               kode_pengarang varchar (5) not null primary key,

               nama_pengarang varchar (15) not null );

               primary key (kode_pengarang) );

 

Contoh 3 :

Mysql> create table pengarang (

                   kode_pengarang varchar (5) not null,

                    nama_pengarang varchar (15) not null );

Penambahan primary key :

Mysql> alter table pengarang add constraint pk

Primary key (kode_pengarang);

 

c.       Menghapus Primary Key Pada Tabel

Perintah :

Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table :

ALTER TABLE namatabel DRO CONSTRAINT

namaconstraint;

 

Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui crate table :

ALTER TABLE namatabel DROP PRIMARY KEY

Berikut ini perintah yang digunakan untuk menghapus primary key pada tabel buku :

Mysql> alter table pengarang drop primary key;

 

d.      Menentukan Foreign Key Pada Tabel

Foreign Key adalah satu set atribut atau set atribut sebagai key penghubung kedua tabel an melengkapi satu relationship (hubungan) terhadap primary key yang menunjukan keindukanya. Jika sebuah primary key terhubung ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada entity tersebut di sebut sebagai foreign key.

Untuk membuat foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih dahulu. Peritah yang digunakan sebagai berikut :

CREATE TABLE namatabel

(

Field1 TipeData1 ( [lebar] ) ,

Field2 TipeData2 ( [lebar] ) ,

FOREIGN KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk

(namafileinduk) ON UPDATE CASCADE

ON DELETE NO ACTION

)

Atau

ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT

namaconstraint FOREIGN KEY (namefield) REFERENCE

namatabelinduk (namafileinduk) ON UPDATE CASCADE

ON DELETE NO ACTION;

Berikut ini perintah untuk membuat tabel buku beserta kolom-kolomnya :

Mysql> create table buku (

                    Kode_buku varchar (5) not null primary key,

                    judul_buku varchar (15) not null,

                    harga integer default 0,

                    tahun_terbit varchar (5),

                    kode_pengarang varchar (5),

                    kode_penerbit varchar (5) );

                    Foreign key (kode_pengarang) references

                    pengarang (kode_pengarang) on update cascade

                    on delete no action;

atau

Mysql> create table buku (

                    Kode_buku varchar (5) not null primary key,

                    judul_buku varchar (15) not null,

                    harga integer default 0,

                    tahun_terbit varchar (5),

                    kode_pengarang varchar (5),

                    kode_penerbit varchar (5) );

mysql> alter table buku add constraint fk foreign key (kode_pengarang) references pengarang (kode_pengarang) on update cascade on delete no action;

 

e.       Menghapus Foreign Key

Foreign yang sudah dibuat dapat di hapus dengan perintah :

ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;

Berikut ini printah untuk menghapus foreign key pada tabel buku :

Mysql> alter table buku drop foreign key fk;

 

f.        Mengubah Struktur Tabel

Tabel yang sudah dibuat dapat dilakukan perubahan strutukturnya seperti penambahan atribut (field), penghapusan atribut (field) bahkan mengganti lebar field dari tabel tersebut, perintah yang digunakan adalah ALTER TABLE.

ü Menambah Atribut Baru Pada Tabel

Sytax :

ALTER TABLE namatabel ADD fieldbaru tipe;

Dimana :

Namatabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya. Fieldbaru adalah nama atribut yang akan ditambahkan, tipe adalah tipe data dari atribut yang akan ditambahkan. Berikut ini perintah untuk menambah atribut keterangan dengan tipe data varchar (25) ke dalam tabel buku :

mysql> alter table buku add keterangan varchar (25);

 

ü Mengubah Tipe Daata atau Lebar atrubut Pada Tabel

Syntax :

ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe;

Dimana :

Namatabel adalah nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar atributnya. Field adalah atribut yng akan diubah tipe data atau lebarnya. Tipe adalah tipe data baru atau tupe data lama dengan lebar atribut yang berbeda. Berikut ini perintah untuk mengubah tipe data untuk atribut keterangan dengan char (20) :

mysql> alter table buku modify column keterangan char (20);

 

ü Mengubah Nama Atribut (Field) pada tabel

Syntax :

ALTER TABLE namatabel CHANGE COLUMN namalamafield namabarufield tipedatanya;

Dimana ;

Namatabel adalah nama tabel yang akan diubah nama atributnya, namalamafield adalah atribut yang akan diganti amanya, namabarufield adalah nama baru atribut, tipedatanya adalah tipe data dari atribut tersebut. Berikut ini perintah untuk mengubah nama atribut keterangan menjadi ket :

mysql> alter table buku change column keterangan ket char (20);

 

ü Menghapus Atribut (Field) Pada Tabel

Syntax :

ALTER TABLE namatabel DROP COLUMN namakolom;

Berikut ini perintah untuk menghapus atribut ket pada tabel buku :

mysql> alter table buku drop ket;

 

g.      Menghapus Tabel

Tabel sudah di buat dapat di hapus dengan menggunakan perintah DROP TABLE. Syntax sebagai berikut :

DROP TABLE namatabel;

Tabel yang akan dihapus sesuai dengan namatabel, berikut ini perintah untuk menghapus tabel dengan nama pengarang :

Mysql> drop table buku;

 

 

POKOK BAHASAN 4

DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)

 

A.     Data Manipulation Language (DML)

Data Manipulation Language (DML) merupakan perintah-perintah yang berfungsi untuk melakukan manipulasi data ataupun objek-objek yang ada didalam tabel. Antara lain : perintah untuk memilih data (query), meyisipkan, mengubah dan menghapus data dalam basis data.

Bentuk manipulasi yang dapat dilakukan oleh DML diantaranya adalah :

1.      Melakukan pencarian kembali data lama,

2.      Penysipan data baru ke dalam tabel

3.      Penghapus data

4.      Pengubah data

5.      Menampilkan data dengan kreiteria tertentu

6.      Menampilkan data secara terurut.

 

B.      Perintah DML sebagai berikut :

a.   INSERT

Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.

Terdapat dua cara untuk menambah baris, yaitu :  

Cara 1 :

Menambah baris dengan mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur tabel :

INSERT INTO nametabel VALUES (nilai1, nilai2, nilai-n) ;

 

Cara 2 :

Menambah baris dengan menyertakan struktur tabel dalam mengisi data pada setiap kolom :

INSERT INTO nametabel (kolom1, kolom2, kolom-n) VALUES (nilai1, nilai2, nilai-n);

Berkut ini perintah untuk menambahkan baris pada tabel buku :

Cara 1 :

Mysql> insert into buku values (‘B001’, ‘Sistem Basis Data’, 25000, ‘2004’, ‘P001’, T001’) ;

Cara 2 :

Mysql> insert into pengarang (kode_buku, judul_buku, harga, tahun_terbit, kode_pengarang, kode_penerbit) values (“B002’, ‘Sistem Informasi’, 50000, ‘2003’, ‘P001’, ‘T001’);

 

Keterangan :

Jika data bertipe string, date atau time (contoh : B001, Sistem Basis Data, 2007-11-10) maka pemberian nilainya diapit dengan tanda petik tunggal (‘B001’) atau petik ganda (“B001”). Jika data bertipe numerik (2500, 400) maka pemberian nilainya tidak diapt tanda petik tunggal maupun ganda.

b.  UPDATE

Peritah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.

Syntax :

UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 [WHERE kondisi];

Perintah dalam tanda [ ] bersifat opsional untuk mengubah suatu bars dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk mengubah baris pada tabel pengarang dengan data sebagai berikut :

Mysql> select * from buku;

 

Contoh 1 : mengubah semua nilai pada kolom judul_buku menjadi ‘Basis Data’ :

Mysql> update buku set judul_buku=’Basis Data’;

 

Contoh 2 : mengubah nilai pada kolom judul_buku menjadi Basis Data Terpadu dimana nilai pada kelompok kode_buku adalah B001 :

Mysql> update buku set judul_buku=’Basis Data Terpadu’ where kode_buku=’B001’;

 

c.   SELECT

Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan si dari suatu tabel yang dapat dihubungkan dengan tabel yang lainnya.

1)   Menampilkan data untuk semua kolom menggunakan asterisk (*)

Syntax : SELECT * FROM namatabel;

Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel buku :

Mysql> select * from buku;


2)   Menampilka data untuk kolom tertentu

Syntax : SELECT kolom1, kolom2, kolom-n FROM namatabel;

Berikut ini perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dengan kolom yang ditampilkan adlh kolom kode_buku :

Mysql> select kode_buku from buku;


3)   Menampilkan data dengan kondisi data tertentu dengan klausa WHERE

Syntax : SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;

Berikut ini perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom kode_buku adalah B001 :

Mysql> select * from where kode_buku=’B001’;

Beberapa operator perbandingan yang dapat digunakan pada klausa WHERE selain “=” adalah : > (lebih dari), < (kurang dari), < > (tidak sama dengan), >= (lebih dari atau sama dengan), <= (kurang dari atau sama dengan). Adapun operator lain, yaitu : AND, OR, NOT, BETWEEN-AND, IN dan LIKE. Berikut ini data yang ada pada tabel pengarang :

Mysql select * from buku;

Contoh 1 : perintah untuk menampilkan data pada tbel buku dimana nilai harga berkisar dari 25000 hingga 50000 :

Mysql> select * from buku where harga>=25000 and harga<=50000;

Atau

Mysql> select * from buku where harga between 25000 and 50000;


Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai harga sama dengan 25000 atau 50000 :

Mysql> select * from buku where harga=25000 or harga=50000;

Atau

Mysql> select * from buku where harga in (25000, 50000);

 

Contoh 3 : perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom judul_buku tidak sama dengan basis data :

Mysql> select * from buku where not judul_buku=’Basis Data Terpadu’;

Atau

Mysql> select * from buku where not judul_buku<>’Basis Data Terpadu’;

 

Contoh 4 : Isi tabel buku

Mysql> select * from buku;

Perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana data pada kolom tertentu diawali dengan nilai tertentu, misalnya pada kolom judul_buku dimana diawali dengan karakter ‘B’ :

Mysql> select * from buku where judul_buku like ‘B%’;


4)   Memberikan nama lain pada kolom

Syntax :

SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM namatabel;

Berikut ini perintah untuk memberikan nama lain pada kolom judul_buku menjadi judul pada tabel pengarang :

Mysql> select judul_buku as judul from buku;


5)   Menggunakan alias untuk nama tabel

Syntax :

SELECT nmalias.jenis, nmalias.harga FROM namatabel nmalias;

Berkut ini perintah untuk memberikan alias pada tabel buku :

Mysql> select j.judul_buku, j.harga from buku j;


6)   Menampilkan data lebih dari dua tabel

Syntax :

SELECT * from namatabel1, namatabel2, namatabel-n;

Isi tael pengarang :

Mysql> select * from pengarang;

Isi tabel buku :

Mysql> select * from buku;

Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel pengarang dan buku :

Mysql> select * from pengarang, buku;

 

7)   Operator comparison ANY dan ALL

a.    Operator ANY igunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan TRUE (benar) jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya :

Gaji> ANY (S)

Jika subquery S menghasilkan G1, G2,…, Gn, maka kondisis di atas identik dengn :

               (gaji > G1) OR (haji > G2) OR … OR (gaji > Gn)

Contoh : perintah untuk menampilkan semua data pengarang yang harga bukunya bukan yang terkecil :

Mysql> select * from buku where harga > ANY (select kode_pengarang from pengarang);

b.    Operator ALL digunakan untuk melakukan perbandingan degan subquery. Kondisi dengan ALL menghasilkan nilai TRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau jika perbandingan menghasilkan TRUE untuk setiap nilai query terhadap hasil subquery.

Contoh : perintah untuk menampilkan data pengarang yang harganya paling tinggi :

Mysql> select * from buku where harga >= ALL(select kode_pengarang from pengarang);

8)   Aggregate Functions (COUNT, SUM, AVG, MIN, MAX)

a.    COUT

Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris satu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung jumlah baris kolom kode_buku pada tabel buku :

Mysql> select count (kode_buku) from buku;

b.    SUM

Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah nilai Suatu kolom pada tabel. Contoh :  perintah untuk menghitung jumlah nilai kolom harga pada tabel pengarang :

Mysql> select sum (harga) from buku;

c.    AVG

Perintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai Suatu kolom pada tabel. Contoh :  perintah untuk menghitung jumlah nilai kolom harga pada tabel pengarang :

Mysql> select avg (harga) from buku;

d.    MIN

Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu Kolom pada tabel.  Contoh :  perintah untuk menampilkan nilai terkecil dari kolom harga pada tabel buku :

Mysql> select min (harga) from buku;

 

e.    MAX

Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu Kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menampilkan nilai terbesar dari kolom harga pada tabel buku.

Mysql> select max (harga) from buku;


9)   SQL dengan GROUP BY dan HAVING

Klausa GRUP BY digunakan untuk melakukan pengelompokan data. Sebagai contoh, terdapat tabel buku dengan data sebagai berikut :

Mysql> select * from buku;

Akan ditampilkan hanya kolom tahun_masuk dan digunakan dengan SUM (jml_buku) yang dikelompokkan berdasarkan kolom tahun_masuk pada tabel buku :

Mysql> select sum(jml_buku) from buku group by tahun_terbit;

Klausa HAVING digunakan untuk menentukan kondisi bagi klusa GROUP BY. Kelompok yang memenuhi HAVING saja yang akan dihasilkan. Contoh : perintah untuk menampilkan data yang hanya kolom tahun_masuk yang dikelompokkan berdasarkan kolom tahun_masuk, dimana jumlah buku berdasarkan kelompoknya harus lebuh besar dari satu pada tabel buku :

Mysql> select kode_pengarang from buku group by kode_pengarang having count (kode_buku) >=1;

 

10)    ORDER BY

Klausa ORDER BY digunaka untuk mengurutkan data berdasarka kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang dimiliki. Contoh : perintah untuk mengurutka data buku berdasarkan kolom judul :

Mysql> select *from buu order by judul;


Atau tambahkan ASC untuk pengurutan secara ascending (menarik)

Mysql> select *from buku order by judul asc;


Atau tambahkan DESC untuk pengurutan secara descending (menurun)

Mysql> select *from buku order by judul desc;

 

d.  DELETE

Perintah DELETE digunakan untuk menghapus satu baris, baris dengan kondisi tertentu atau seluruh baris. Syntax :

DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];

Perintah dalam tanda[] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu kondsi tertentu. Berikut ini perintah untuk menghapus baris pada tabel buku dengan data sebagai berikut :

Mysql> select * from buku;

Contoh 1 : jika igin menghapus seluruh bars pada tabel pengarang :

Mysql> delete from buku;

 

Contoh 2 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai ‘B001’ pada kolom kode_buku pada tabel buku maka perintahnya sebagai berikut :

Mysql> delete from buku where kode_buku=’B001’;

 

Contoh 3 : jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai ‘Basis daa Terpadu’ pada kolom judul_buku pada tabel buku maka perintahnya sebagai berikut :

Mysql> delete from buku where judul_pengarang=’Basis data Terpadu’;

 

POKOK BAHASAN 5

QUERY DAN VIEW

A. Query

Query merupakan suatu proses pengelolahan data yang digunakan untuk memberikan hasil dari basis data berdasarkan kriteria tertentu. Query tidak hanya membaca atau mengambil data, query biasanya melibatkan beberapa tabel yang direlasikan dengan menggunakan field kunci. Namun query juga dapat digunakan pada satu tabel saja, tetapi hasilnya kurang informatif dan terbatas.

1.    Aturan dalam melakukan query tabel :

a.    Setiap field disebutkan bersama degan nama tabelnya, dipisahkan tanda titik (.).

Syntax : Namatabel.namafield.

Contoh : buku.kode_buku artinya field kode_buku dari tabel buku.

b.    Setiap tabel yang terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam klausa FROM, dengan pemisah koma (,). Dimana urutan tabel tidak mempengaruhi proses query.

Contoh : FROM buku, anggota.

c.    Kondisi dalam klausa WHERE mempengaruhi jenis join yang tercipta.

 

2.    Jenis-jenis join pada query :

a.    Operator Cross Join

Operator ini berguna untuk melakukan operasi penggabungan dengan perkalian kartesain. Amun penggabungan jenis ini jarang digunakan karena tidak menghasilkan nilai informasi yang efektif.

Contoh :

select * from buku CROOS JOIN pengarang LIMIT 5;

b.    Operator Inner Join

Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat dibelakang on (tidak boleh null), dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebelah kanan. Berikut ini perintah utuk menampilkan data dari tabel pengarang dan buku dengan syarat berdasarkan kolom kode_pengarang :

Mysql> select * from pengarang join buku on (pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);

c.    Operator Equijoin

Equijoin adalah pnggabungan antar tabel dengan menggunakan operator ‘=’ pada kondisi klausa WHERE

Contoh :

SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku, pengarang WHERE buku.kode_pengarang=pengarang.kode_pengarang;

d.    Operato Self-Join

Self-join adalah jenis penggabungan antar field dari tabel yang sama. Untuk melakukan penggabungan self-join menggunakan alias.

Contoh :

SELECT a.kode_buku, b.judul_buku FROM buku a, buku b WHERE a.harga=’25000’ AND a.harga=’25000’;

e.    Operator Natural Join

Operator ini digunakan untuk melakukan operasi equijoin dengan memperlakukan nama-nama kolom yang sama sebagai kolom penghubung.

Contoh :

SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku NATURAL JOIN pengarang;

Natural join dibedakan menjadi 2 yaitu :

·      Natural Left Join

Natural left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah natural left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.

Mysql> select *from pengarang natural left join buku;

·      Natural Right Join

Vatural right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan printah natural right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.

Mysql> select * from pengarang natural right join buku;

 

3.    UNION, INTERECT dan EXCEPT

1.    UNION

UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama. Berikut ini printah untuk memperoleh data pada tabel buku dimana tahun penerbit 2003 dan 2004 :

Mysql> select tahun_terbit, judul from buku where tahun_terbt=’2003’ union > select tahun_terbit, judul from buku where tahun_terbit=’2004’;

Perintah di atas identik dengan :

Mysql> select tahun_terbit, judul from buku where tahun_terbit=’2003’ or tahun_terbit =’2004’;

Namun tidak semua penggabungan dapat dilakukan dengan OR, yaitu jika bekerja pada dua tabel atau lebih.

 

2.    INTERSECT

INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentua jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.

Syntax :

SELECT * from namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2

Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator IN seperti contoh 1 pada bagian Nested queries.

 

3.    EXCEPT / Set Difference

EXCEPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe olom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.

Syntax :

SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2

Pada MySQL tidak terdapat operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat mngguanakan operator NOT I seperti contoh 2 pada bagian Nested Queries.

 

4.    Nasted Queries / Subquery (IN, NOT IN, EXISTS, NOT EXISTS)

Subquery berarti query di dalam query. Dengan menggunakan subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query di atasnya.

Subquery terletak di dalam klausa WHERE atau HAVING. Pada klausa WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian digunakan oleh query.

Contoh 1: perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom kode_pengarang-nya tercantum pada tabel buku menggunakan IN :

Mysql> select *from pengarang where kode_pengarang in (select kode_pengarang from buku);

Atau menggunakan EXISTS

Mysql> select * from pengarang where exsist (select 8 from pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);

Pada contoh di atas :

SELECT kode_pengarang FROM buku

Disebut subquery, sedangka :

SELECT  * FROM pengarang

 

Berkedudukan sebagai query. Perhatikan, terdapat data jenis dan harga pada tabel pengarang yang tidak ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada kolom jenis tidak terdapat pada kolom jenis tabel buku.

Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom jenisnya tidak tercantum pada tabel buku menggunakan NOT IN :

Mysql> select * from pengarang where kode_pengarang not ini (select kode_pengarang from buku);

Atau menggunakan NOT EXSITS

Mysql> select*from pengarang where not exists (select * from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);


B. View

View adalah perintah query yang disimpan pada database dengan suatu nama tertentu, sehingga bisa digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa menuliskan ulang query tersebut.

Syntax dasar perintah untuk membuat view adalah sebagai berikut :

CREATE

         [OR REPLACE]

         VIEW view_name [ (column_list) ]

AS select_statemen

Kita menggunakan opsi OR REPLACE jika kita ingin mengganti view dengan nama yang sama dengan perintah tersebut. Jika tidak maka peritah CREATE VIEW akan menghasilkan error jika nama view yang ingin dibuat sudah ada sebelumnya.


C. Penggunaan view

1.    View antar 2 tabel

Kita akan membuat view dari relasi antara tabel “buku” dan “penerbit” untuk menampilkan data buku dan penerbitnya dari database perpustakaan dengan nama “view_buku”. perintahnya adalah sebagai berikut :

Mysql> CREATE VIEW view_buku

>AS

>SELECT a.kode_buku, a.judul_buku,

>a.tahun_terbit, b.nama_penerbit

>FROM

>buku a JOIN penerbit b ON a.judul_buku=

b.nama_penerbit;

Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :

SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_nama= ‘view_buku’;

Lihat hasil query view view_buku :

SELECT * FROM view_buku;

2.    View dengan 3 tabel

Membuat view dari relasi antara tabel “buku”, “anggota” dan “peminjaman” untuk menampilkan data peminjaman buku dari database perpustakaan dengan nama “view_penjumlahan”. Perintahnya adalah sebagai berikut :

Mysql> CREATE VIEW view_peminjaman

>AS

>SELECT a.id_peminjaman, b.kode_buku, b.judul_buku,

>c.kode_anggota, c.nama_anggota, a.tanggal_pinjam,

>a.tanggal_kembali FROM peminjaman a, buku b,

>anggota c WHERE a.kode_buku= b.kode_buku AND

>a. kode_anggota=c.kode_anggota;

Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :

SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_name= ‘view_peminjaman’;

Lihat hasil query view view_peminjaman :

SELECT * FOM view_peminjaman;

 

POKOK BAHASAN 6

DATA CONTROL LANGUAGE (DCL) /

A. Pemahaman Hak Akses

Basis data yang telah dibuat perlu diatur ulang agar data selalu dalam keadaan aman dari pemakai yang tidak berhak. Pengaturn hak akses berguna dalam hal pembatasan pengaksesan suatu data, misalkan hanya pemakai tertentu yang bisa membaca atau pemakai lain yng justru dapat melakukan perubahan dan penghapusan data.

Macam-macam perintah yang terkait dengan hak akses adalah SELECT, INSERT, UODATE, DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE, ALTER dan DROP.

B.   Mengatur Hak Akses

Untuk MySQL versi 3.22 keatas dalam manajemen user dapat menggunakan perintah GRANT dam REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).

1.    Perintah GRANT

Dipergunakan untuk membuat user baru dengan izin aksesnya.

Bentuk umum :

GRANT jenis_akses (”nama_kolom) ON nama_database TO nama_user

IDENTIFIED BY “nama_password” [WITH GRANT pilihan_akses]

Atau

GRANT hak_akses ON namatabel TO pemakai;

Dimana :

·      Hak _akses merupakan hak yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja atau keduanya. Bila hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengan koma (,).

·      Nama tabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur.

·      Pemakai, nama pemakai yang telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah pemakai bisa disebutkan dengan dipisahkan tanda koma (,).

Contoh :

Misalkan kita sebagari Administrator basis data yang mempunyai wewenang untuk mengatur hak akses para pemakai. Kita akan mengatur hak akses pengguna siska dan edi (sebagai user).

GRANT SELECT ON buku TO ‘siska’@’localhost’;

Perintah diatas digunakan untuk memberikan hak akses SELECT terhadap tabel buku kepada user siska sehingga user siska dapat menggunakan perintah SELECT untuk melakukan proses query pada tabel buku.

Hak akses lebih dari satu :

GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON buku TO ‘siska’@’localhost’,’edi’@’localhost’;

2.    Perintah REVOKE

 

C.     Membatasi Hak Akses

Hak akses perlu dibatasi untuk memudahka dalam mengatur dan mengawasi pemakai data serta menjaga keamanan data.

Contoh :

Administrator akan memberikan hak akses kepada edi dalam melakukan query tabel buku untuk field tertentu saja. Perintahnya :

GRANT SELECT, UPDATE (kode_buku, judul_buku, tahun_terbit) ON buku TO ‘edi’@’localhost’;

Dari perintah diatas user arif hanya dapat melakukan SELECT dan UPDATE terhadap tiga field yaitu kode_buku, judul_buku, tahun_terbit).


D.     Hak Akses Penuh

Untuk memberikan hak akses penuh kepada pemakai, dapat memakai perintah klausa ALL PRIVILEGES. Tentunya dengan pemberian hak akses penuh kepada pemakai (user).

Contoh :

GRANT ALL PRIVILEGES ON buku to siska

Atau menggunakan

GRANT ALL ON buku to ’siska’@’localhost’;

 

E.      Hak Akses kepada Public

Untuk memberikan hak akses kepada banyak user dapat menggunakan klausa PUBLIC. Beberapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD. contoh :

GRANT SELECT, INSERT ON buku to ’’;

 

F.  Pencabutan Hak Akses

1.    Pencabutan Hak Akses

Untuk melakukan pencabutan atau penghapusan hak akses user menggunakan perintah REVOKE. Perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses sebagian pemakai atau secara keseluruhan.

Bentuk umum :

REVOKE hak_akses ON nama_database FROM nama_user;

Atau

REVOKE hak_akses ON namatabel FROM nama_user;

Contoh :

Administrator ingin mencabut hak akses user siska, maka perintahnya :

REVOKE SELECT ON buku FROM ‘siska’@’localhost’;

Atau

REVOKE SELECT, INSERT ON buku FROM ‘edi’@’localhost’;

2.    Perintah DELETE

Untuk menghapus user seecara permanen dari basis data.

 

Sekian penjelasan rangkuman yang bisa saya ambil dari Praktikum Basis Data, Semoga rangkuman ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bila ada salah kata di dalam blog yang saya tulis saya mohon maaf sebesar-besarnya. Sekian dan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jangan lupa kunjungi link UMSIDA :

umsida.ac.id

fst.umsida.ac.id

Dita Aulia Widyasari UMSIDA

  RANGKUMAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK   Assalamualaikum Wr.Wb. Hallo semuanya             Perkenalkan nama saya Dita Aulia Wi...