RANGKUMAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA
Assalamualaikum Wr.Wb.
Hallo semuanya
Perkenalkan
nama saya Dita Aulia Widyasari, Saya Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo dan mengambil jurusan Informatika. Disini saya akan menjelaskan
rangkuman dari hasil Praktikum Basis Data. Semoga bisa bermanfaat bagi kalian
semua dan semoga membantu kalian memahami materi ini.
POKOK BAHASAN 1
BASIS
DATA, MODEL DATA, DIAGRAM E- R
1. Konsep
Sistem Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi serta dapat diakses dengan mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan sebuah informasi.
Sistem basis data merupakan ruang lingkup yang lebih luas dari basis data. Sistem basis data memuat sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan antara satu dengan yang lain, tetapi secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem yang didukung oleh komponen lainnya.
Komponen Sistem Basis
Data : Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operassi (Operation System), basis
data (Database), DBMS (Database Management System), Pemakai (User).
DMBS (Database Management System) merupakan basis data dan set perangkat lunak (software) untuk pegelolaan basis data.
2. Konsep
Model Data
Model data merupakan
suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis data
dan bagaimana hubungan antar data tersebut untuk para pengguna (user)
secara logika. Secara garis besar model data dapat dikelompokkan menjadi 3
macam yaitu :
1. Model
Data Berbasis Objek (Object based data model)
Merupakan himpunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data berdasarkan pada obyek datanya. Salah satunya adalah Entity Relationship Model.
Model Entity Relationship Diagram (ERD) atau Conceptual Data Model (CDM) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data alam basis data berdasarkan suatu presepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek-obyek dasar (entitas) yang mempunyai hubungan atau relasi antar obyek-obyek dasar (entitas) tersebut yang dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafik tertentu.
2. Model
Data berbasis Record (Record Based Data Model)
Model ini berdasarkan pada record/ rekaman untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang model logik antar data dalam basis data. Salah satunya adalah Relational model.
Model Rasional merupakan model data yang menjelaskan pada pengguna tentag hubungan logik antar data dalam basis data dengan mempresentasikannya ke dalam bentuk tabel-tabel yang terdiri atas sejumlah baris yang menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.
3. Physical
Based Data Model
Model ini berdasarkan pada teknis penyimpanan record dalam basis data. Model ini jarang digunakan untuk memodelkan data kepada pemakai karena kerumitan dan kompleksitasnya yang tinggi.
3. Bahasa
Basis Data
Bahasa yang digunakan untuk
mendefinisikan, mengelolah dan memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam
yaitu :
1. DDL (Data Definition Language) digunakan
untuk mendefinisikan struktur dan kerangka dari basis data yang meliputi :
a. Membentuk
basis data, tabel, indeks.
b. Mengubah
struktur tabel.
c. Menghapus
basis data, tabel atau indeks.
2. DML
(Data Manipulation Language ) digunakan untuk menjabarkan pemrosesan
data pada basis data yang meliputi :
a. Menambahkan
atau menyisipkan data baru ke basis data
b. Mengelolah
data yang tersimoan dalam data (query)
c. Mengubah dan menghapus data ddalam basis data.
3. DCL
(Data Control Language ) digunakan untuk mengatur hak akses engguna pada
basis data yang meliputi :
a. Menugaskan
hak akses terhada basis data kepada pengguna atau grup pengguna.
b. Membatalkan
hak akses pengguna terhadap basis data
4. Entity
Relationship Diagram (ER-D)
Merupakan model data yang
dikembangkan berdasarka obyek atau entitas. ER_D berguna membantu perancangan
atau analis sistem pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data
karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan direlasikan
antar data di dalamnya.
1. Komponen
ER_Diagram
Sebuah diagram ER
tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas yang merupakan obyek dasar yang
terlibat dalam sistem, atribut yang berperan sebagai penjelas entitas,
kerelasian antar entitas menunjukkan hubungan yang teradi diantara dua entitas.
a. Entitas
(Entity)
Entitas menunjukkan
obye-obyek dasar yang terkait di dalam sistem. Obyek dasar dapat berupa orang,
benda atau hal yang keterangannya perlu disimpan di dalam basis data.
Macam-macam Entitas :
· Entitas
Reguler
Entitas ini disebut juga
entitas domain (strong entiy). Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada
entitas yang lain.
Contoh : Mahasiswa,
Matakuliah.
· Entitas
dependen
Entitas ini disebut juga
entitas tidak bebas/ indipenden atau entitas lemah (weak entity) atau entitas
subordinat. Entitas ini dapat muncul jika ada entitas lain sebagai acuannya
(entitas reguler).
Contoh :
Matakuliah_konsentrai, bergantung pada entitas Matakuliah.
· Entitas
super type dan sub type
Entitas super type merupakan
entitas yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi yaitu membawahi atau
mempunyai enttas bagian yang lebih rendah.
Contoh ; entitas
Karyawan.
Entitas sub type merupakan
entitas yang lebih rendah yaitu entitas yang menjaddi entitas bagian dari entitas
lain.
Contoh : Entitas karyawan_tetap dan karyawan_tidak_tetap.
b. Atribut
(Attribute)
Merupakan
keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan ke
dalam database. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Contoh
; mahasiswa mempunyai atribut nim, nama, jurusan, kelamin, tempat_lahir,
tanggal_lahir, dsb.
Atribut pada sebuah
entitas dibagi menjadi 2 yaitu :
· Atribut
sederhana (simple attribute), yaitu jika atribut berisi sebuah komponen/
nilai/ elementer.
Contoh : pada entitass
mahasiswa adalah tahun masuk = 20123
· Atribut
komposit (composite attribute), yaitu jika atribut berisi lebih dari
sebuah komponen nilai.
Contoh : pada entitas mahasiswa adalah tanggal lahir yang terdir atas komponen nilai tanggal, bulan, tahun.
c. Kerelasian
antar entitas (entity Relationship)
Mendefinisikan hubungan
antara 2 uah entitas. Jenis kerelasian antar entitas dibagi menjadi 3 sebagagai
berikut ;
1) Kerelasisan jenis satu (one to one), kerelasian terjaddi jika kejadian atau transaksi I antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinka terjadi sebuah kejadian atau transaksi padda kedua entitas.
Dimana setiap tupel (baris) pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel paa entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel padda entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel paa entitas A.
2)
Kerelasian banyak ke satu (many to one)
atau satu ke banyak (one to many), kerelasian ini terjadi jika kejadian atau
transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi
satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjasi lebih dari satu kali kejadian
atau transaksi pada entitas kedua.
·
Satu ke banyak (one to many)
Dimana satu tupel paa enttas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
·
Banyak ke satu (many to one)
Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B
3)
Kerelasian jenis banyak ke banyak (many to
many)
Kerelasian jenis ini
terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan
memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan kedua.
Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel peda entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A.
2. Langkah-langkah
Membuat ER_Diagram
Untuk membuat ER_Diagram
secara lengkap dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut
:
·
Identifikasikan setiap entitas yang
terlibat.
·
Lengkapi masing-masing entitas dengan
atribut yang sesuai.
·
Tentukan primary key dari masing-masing
entitas.
·
Identifikasikan setiap kerelasian berikut
jenisnya yang terjadi di antara entitas dengan mebuat tabel daftar kerelasian
antar entitas.
·
Gambarkan simbol-simbol entitas, atribut,
da kerelasian antar entitas secara jelas dan tidak bertabrakan.
·
Cek ER_Diagram yang terbentuk, dalam hal :
kelengkapan entitas, kelengkapan atribut, kelengkapan kerelasian antar entitas
dan jenis kerelasian antar entitas.
POKOK BAHASAN 2
STRUCTURED
QUERY LANGUAGE
A. SQL
(Structure Query Language)
SQL merupakan suatu bahasa (language) standar menurut ANSI (American National Standards Institute) yang digunakan untuk mengakses basis data. SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokomputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa Oracle, Sybase, MySQL dan Informix.
B. Elemen
SQL
Elemen dasar SQL mencakup pernyataan nama, tipe data, konstanta, ekspresi, operaor relasi, operator logika dan fungsi bawaan.
a. Pernyataan
Merupakan perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada DBMS (database Management System). SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan. Beberapa pernyataan dasar SQL dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Pernyataan SQL
|
Pernyataan |
Keterangan |
|
CREAT |
Menciptakan basis data, tabel atau indeks |
|
ALTER |
Mengubah struktur tabel |
|
DROP |
Menghapus basis data, tabel atau indeks |
|
COMMIT |
Mengakhiri sebuah eksekusi transaksi data |
|
ROLLBACK |
Mengaembalikan ke dalam keadaan semula sekiranya suatu transaksi gagal
dilaksanakan |
|
INSERT |
Menambahkan sebuah baris pada tabel |
|
UPDATE |
Mengubah nilai pada sebuah baris |
|
SELECT |
Memilih baris dan kolom pada tabel |
|
DELETE |
Menghapus baris pada tabel |
|
GRANT |
Menugaskan hak terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna |
|
REVOKE |
Membatalkan hak terhadap basis data |
Yang
semuanya dikelompokkan berdasarkan fungsinya masin-masing yaitu :
a) Data
Definition Language (DDL) : Digunakan untuk mendefinisak data dengan
menggunakan perintah : CREATE, DROP, ALTER.
b) Data
Manipulation Language (DML) : Digunakan untuk memanipulasi data dengan
menggunakan perintah : INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE.
c) Data Control Language (DCL) : Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan perintah : GRANT, REVOKE.
b. Nama
Nama digunakan sebagai identitas bagi objek-objek pada DBMS (Databasse Management System). Contoh objek pada DBMS adalah tabel, kolom dan pengguna.
c. Tipe
Data
Setiap data memiliki tipe data.
Berikut ini adalah tipe data dalam MySQL :
|
Tipe |
Keteragan |
Range Nilai |
|
TINYINT |
Nilai integer yang sangat kecil |
Signed : -128 s.d. 127 Unsigned
: 0 s.d. 255 |
|
SMALLINT |
Nilai integer yang kecil |
Signed : -32768 s.d. 32767 Unsigned : 0 s.d. 65535 |
|
MEDIUMINT |
Integer dengan nilai medium |
Signed : -8388608 s.d. 8388607 Unsigned : 0 s.d.
4294967295 |
|
INT |
Integer dengan nilai standar |
Signed : -2147483648 s.d. 2147483647 Unsigned : 0 s.d 4294967295 |
|
BIGINT |
Integer dengan nilai besar |
Signed : -9223372036854775808 s.d. 9223372036854775807 Unsigned : 0
s.d. 18446744073709551615 |
|
FLOAT |
Bilangan desimal dengan single-precission |
minimum ± 1.175494351e-38 maksimum ± 3.402823466e+38 |
|
DOUBLE |
Bilangan desimal dengan double-precission |
minimum ± 2.2205738585072014e-308
maksimum ± 1.7976931348623457e+308 |
|
DECIMILAN (M, D) |
Bilangan float (desimal) yang dinyatakan sebagai string. M adalah
jumlah digit yang disimpan dalam suatu kolom, N adalah jumlah digit
dibelakang koma |
Tergantung pada nilai M dan D |
Keterangan :
Signed dan Unsigned
adalah atribut untuk tipe data numerik
-
Signed : Data yangg disimpan dalam suatu
kolom dapat berupa data negatif dan positif.
-
Unsigned : Digunakan agar data yang
dimasukkan bukan data negatif (>=0). Tipe data float tidak dapat dinyatakan
dengan unsigned.
Tabel 2.3 Tipe data
string atau karakter
|
Tipe |
Keterangan |
Ukuran Maksimum |
|
CHAR(n) |
String karakter dengan panjang yang tetap, yaitu n |
1 M byte |
|
VARCHAR(n) |
String karakter dengan panjang yang tidak tetap, maksimum n. |
1 M byte |
|
TINYBLOB |
BLOB (Binary Large Object) yang sangat kecil |
28 -1 byte |
|
BLOB |
BLOB berukuran kecil |
216 -1 byte |
|
MEDIUMBLOB |
BLOB berukuran sedang |
224 -1 byte |
|
LONGBLOB |
BLOB berukuran besar |
232 -1 byte |
|
TINYTEXT |
String teks yang sangat kecil |
28 -1 byte |
|
TEXT |
String teks berukuran kecil |
216 -1 byte |
|
MEDIUMTEXT |
String teks berukuran medium (sedang) |
224 -1 byte |
|
LONGTEXT |
String teks berukuran besar |
232 -1 byte |
|
ENUM |
Enumerasi, kolom dapat diisi dengan satu number enumarsi |
65535 anggota |
|
SET |
Himpunan, kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan |
64 anggota himpunan |
Tabel 2.4 Tipe data tanggal dan jam
|
Tipe |
Range |
Format |
|
DATE |
"1000-01-01" s.d. "9999-12-31" |
"0000-00-00" |
|
TIME |
"-832:59:59" s.d. "838:59:59" |
"00:00:00" |
|
DATETIME |
"1000-01-01 00:00:00"s.d. "9999-12-31 23:59:59" |
"0000-00-00 00:00:00" |
d. Konstanta
Konstanta menyatakan
nilai yang tetap atau tidak berubah. Konstanta sering di pakai pada perintah
SELECT. Konstanta di bagi menjadi 2:
1. Konstanta
bertipe numerik : 200, -3, 1500, 3.25
2. Konstanta bertipe karakter : “Teknik Informatika
Keterangan :
Konstanta bertipe karakter atau String diapit oleh tanda petik tunggal. Dan konstanta dengan nilai pecahan desimal adalah berupa tanda titik.
e. Operato
Aritmatka
Operator Aritmatika
adalah ekspresi untuk memperoleh suatu nilai dari hasil perhitungan.
Contoh : harga*jumlah+2
Simbol-simbol yang dapat digunakan pada ekspresi aritmatika :
Tabel 2.5 Simbol Ekspresi
Aritmatika
|
Simbol |
Keterangan |
|
* |
Perkalian |
|
/ |
Pembagian |
|
+ |
Penjumlahan |
|
- |
Pengurangan |
|
% |
Sisa pembagian |
f.
Opeator Relasi
Merupakan operator yang
digunakan membandingkan suatu nilai dengan nilai yang lain. Biasanya operator
relasi digunakan bersamaan dengan operator logika dalam membantu untuk
menampilkan informasi dengan kriteria tertentu.
Simbol-simbol yang dapat digunakan operator relasi :
Tabel 2.6 Simbol Operator
Relasi
|
Simbol |
Keterangan |
|
= |
Sama dengan |
|
> |
Lebih besar |
|
< |
Lebih kecil |
|
>= |
Lebih besar atau sam dengan |
|
<= |
Lebik kecil atau sama dengan |
|
<> |
Tidak sama dengan |
g. Opeator
Logika
Operator logika ada 3 yaitu OR, AND dan NOT
Tabel 2.7 Operator Logika
|
Simbol |
Keterangan |
|
NOT atau ! |
Sebagai negasi atau pembalik nilai |
|
OR atau || |
Atau |
|
AND atau && |
Dan |
h. Operator Pembanding
Tabel 2.8 Operator
Pembanding
|
Simbol |
Keterangan |
|
IS NOT NULL |
Apakah sebuah nilai adalah tidak kosong (not null) |
|
IS NULL |
Apakah sebuah nilai adalah kosong (null) |
|
BETWEEN |
Apakah suatu nilai di antara dua batasan nilai |
|
IN |
Apakah suatu nilai berada di dalam pilihan yang ada |
|
NOT IN |
Apakah suatu nilai tidak berada dalam pilihan yang ada |
|
LIKE |
Apakah suatu nilai sesuai dengan kriteria tertentu |
|
NOT LIKE |
Apakah suatu nilai tidak sesuai dengan kriteria tertentu |
i.
Aggregate Functions (Fungsi Agregat)
Fungsi adalah sebuah
subprogram yang menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. Fungsi agregat adlah
fungsi standar di dalam SQL, suatu fungsi yang digunakan untuk melakukan
summary, fungsi statistik standar yang dikenakan pada suatu tabel atau query.
1. SUM
(ekspresi)
2. Fungsi
ini digunakan untuk mendapatkan nilai total dari suatu kolom pada suatu tabel
3. AVG
(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari rata-rata nilai dalam suatu kolom dari suatu tabl atau ekspresi. Ekspresi dalam fungsi AVG umumnya adalah nama kolom. Kolom yang dicari nilai rata-ratanya adalah kolom dengan tipe data numerik.
4. COUNT
(x)
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record (baris) dari suatu kolom dari suatu tabel. X adalah nama kolom yang ingin dicari jumlah barisnya.
5. MAX
(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terbesar dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terbesarnya memiliki tipe data numerik.
6. MIN
(ekspresi)
Fungsi ini digunakan
untuk mencari nilai terkecil dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang
dicari nilai terkecilnya memiliki tipe dan numerik.
POKOK
BAHASAN 3
DATA
DEFINITION LANGUAGE (DLL)
A.
Data Definition Language (DLL)
DLL merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangka data dan obyek basis data. Bisa juga dikatakan merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel.
Tabel 3.1
Perintah-perintah dalam DDL
|
Perintah |
Keterangan |
|
Create Database |
Membuat basis data |
|
Drop Database |
Menghapus basis data |
|
Create Table |
Membuat tabel |
|
Alter Table |
Mengubah atau menyisipkan kolom ke dalam tabel |
|
Drop Table |
Menghapus tabel dari basis data |
|
Create Index |
Membuat Index |
|
Drop Index |
Menghapus Index |
B.
Perintah-perintah DLL
Berikut perintah-perintah
sql untuk Data Defiition Language :
a. Membuat
Database
Syntax :
CREATE DATABASE namadatabase;
Dimana :
Nama database yang dibuat tidak boleh mengangdung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MySQL. Berikut ini perintah untuk membuat basis data dengan nama perpustakaan :
Mysql> create database perpustakaan;
b. Menampilkan
daftar Database
Untuk menampilkan daftar
basis data yang ada di MySQL dapat menggunakan perintah :
SHOW DATABASE;
Berikut ini perintah untuk menampilkan daftar basis data :
Mysql> show database;
c. Menghapus
Database
Untuk melakukan
penghapusan terhadap basis data yang sudah dibuat.
Syntax :
DROP DATABASE namadatabase;
Dimana :
Database yang akan dihapus harus sesuai dengan nama atabase. Berikut ini perintah untuk menghapus database dengan nama perpustakaan :
Mysql> drop database perpustakaan;
d. Mengaktifkan
Database
Sebelum membuat suatu
tabel, terlebih dahulu harus mengaktifkan database yang akan digunakan untuk
menyimpan tabel-tabel tersebut dengan perintah :
USE namadatabase;
Karena database yang sudah dibuat telah dihapus maka buat kembali database perpustakaan. Kemudian aktifkan database tersebut dengan perintah :
Mysql> use perpustakaan;
e. Membuat
Tabel
Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan record atau data. Untukmembuat tabel Syntaxnya adalah :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ( [lebar] ),
Field2 TipeData2 ( [lebar] ),
…
Field3 TipeData3 ( [lebar] )
) ;
Keterangan :
Nama tabel tidak boleh
mengandung spasi (sapce) tetapi jika menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda
penghubung ( nama_tabel ). Field1 merupakan atribut pertama dan TipeData1
merupakan tipe data untuk atribut pertama. Jika ingin membuat tabel dengan
atribut lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe sebelumnya diberikan
tanda (,).
Berikut ini perintah untuk membuat tabel dengan nama pengarang :
Mysql> create table pengarang (
kode_pengarang
varchar (5),
nama_pengarang
varchar (35) );
Syntax tambahan :
Maka tabel pengarang
telah terbentuk, untuk melihat hasilnya dapat digunakan perintah :
Mysql> SHOW TABLES;
Untuk melihat struktur tabel yang telah dibuat (dalam hal ini buku) syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
Contoh :
Mysql> desc pengarang;
f. Mendefinisikan
null/not null
Ketika membuat tabel, beberapa field harus diatur agar field tertentu harus diisi. Biasanya field ini adalah sebagai field utama atau kunci, juga sebagai identikasi sehingga tidak boleh kosong.
Syntax :
CREATE TABEL namatabel
(
Field TipeData1 ( [lebar] ) NOT NULL,
Field TipeData2 ( [lebar] ) NOT NULL,
…
Field TipeData3 ( [lebar] ) NOT NULL
) ;
Contoh :
Mysql> create tabel pengarang (
kode_pengarang varchar (5) not null,
nama_pengarang
varchar (35) not null) ;
a.
Mendefinisak Nilai Bawaan (Default)
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu atribut ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada atribut tersebut tidak diisi oleh pengguna. Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ( [lebar] ) ,
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai
) ;
Dimana nilai adalah nilai
default dari atribut tersebut.
Contoh :
Mysql> create table buku (
kode_buku
varchar (5) not null,
judul_buku
varchar (15) not null,
harga
integer default 0,
tahun_terbit varchar (5),
kode_pengarang
varchar (5),
kode_penerbit
varchar (5) );
b. Menentukan
kunci primer (Primary Key) Pada Tabel
Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua basis data (row) dalam tabel secara unik. Key di dalam database berfungsi sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data dengan tabel yang lain.
Primary Key adalah suatu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mendefinisikan secara unik suatu kejadian spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu kejadian.
Cara 1 :
CREATE TABEL namatabel
(
Field TipeData1 ( [lebar] ) NOT NULL PRIMARY KEY,
Field TipeData2 ( [lebar] )
) ;
Cara 2 :
(
Field TipeData1 ( [lebar] ),
Field TipeData2 ( [lebar] ),
PRIMARY KEY (Field1)
) ;
Cara 3:
ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT
Namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);
Berikut ini perintah
untuk membuat tabel pengarang dengan atribut kode_pengarang tipe datanya
varchar (5), nama_pengarang tipe datanya varchar (15) dengan mendefinisikan
nilai not null dan primary key untuk atribut kode_pengarang :
Contoh 1 :
Mysql> create table pengarang (
kode_pengarang varchar (5) not null primary
key,
nama_pengarang varchar (15) not null );
Contoh 2 :
Mysql> create table pengarang (
kode_pengarang varchar (5) not null primary
key,
nama_pengarang varchar (15) not null );
primary key (kode_pengarang) );
Contoh 3 :
Mysql> create table pengarang (
kode_pengarang
varchar (5) not null,
nama_pengarang varchar (15) not null );
Penambahan primary key :
Mysql> alter table pengarang add constraint pk
Primary key (kode_pengarang);
c. Menghapus
Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatabel DRO CONSTRAINT
namaconstraint;
Cara 2 : Jika primary key dibuat melalui crate table :
ALTER TABLE namatabel DROP PRIMARY KEY
Berikut ini perintah yang digunakan untuk menghapus primary key pada tabel buku :
Mysql> alter table pengarang drop primary key;
d. Menentukan
Foreign Key Pada Tabel
Foreign Key adalah satu set atribut atau set atribut sebagai key penghubung kedua tabel an melengkapi satu relationship (hubungan) terhadap primary key yang menunjukan keindukanya. Jika sebuah primary key terhubung ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada entity tersebut di sebut sebagai foreign key.
Untuk membuat foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih dahulu. Peritah yang digunakan sebagai berikut :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ( [lebar] ) ,
Field2 TipeData2 ( [lebar] ) ,
FOREIGN KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk
(namafileinduk) ON
UPDATE CASCADE
ON DELETE NO ACTION
)
Atau
ALTER TABLE namatabel ADD CONSTRAINT
namaconstraint FOREIGN KEY (namefield) REFERENCE
namatabelinduk (namafileinduk) ON UPDATE CASCADE
ON DELETE NO ACTION;
Berikut ini perintah
untuk membuat tabel buku beserta kolom-kolomnya :
Mysql> create table buku (
Kode_buku
varchar (5) not null primary key,
judul_buku
varchar (15) not null,
harga
integer default 0,
tahun_terbit
varchar (5),
kode_pengarang
varchar (5),
kode_penerbit
varchar (5) );
Foreign
key (kode_pengarang) references
pengarang
(kode_pengarang) on update cascade
on
delete no action;
atau
Mysql> create table buku (
Kode_buku
varchar (5) not null primary key,
judul_buku
varchar (15) not null,
harga
integer default 0,
tahun_terbit
varchar (5),
kode_pengarang
varchar (5),
kode_penerbit
varchar (5) );
mysql> alter table buku add constraint fk foreign key
(kode_pengarang) references pengarang (kode_pengarang) on update cascade on
delete no action;
e. Menghapus
Foreign Key
Foreign yang sudah dibuat
dapat di hapus dengan perintah :
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
Berikut ini printah untuk
menghapus foreign key pada tabel buku :
Mysql> alter table buku drop foreign key fk;
f.
Mengubah Struktur Tabel
Tabel yang sudah dibuat dapat dilakukan perubahan strutukturnya seperti penambahan atribut (field), penghapusan atribut (field) bahkan mengganti lebar field dari tabel tersebut, perintah yang digunakan adalah ALTER TABLE.
ü Menambah
Atribut Baru Pada Tabel
Sytax :
ALTER TABLE namatabel ADD fieldbaru tipe;
Dimana :
Namatabel adalah nama
tabel yang akan ditambah fieldnya. Fieldbaru adalah nama atribut yang akan
ditambahkan, tipe adalah tipe data dari atribut yang akan ditambahkan. Berikut
ini perintah untuk menambah atribut keterangan dengan tipe data varchar (25) ke
dalam tabel buku :
mysql> alter table buku add keterangan varchar (25);
ü Mengubah
Tipe Daata atau Lebar atrubut Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe;
Dimana :
Namatabel adalah nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar atributnya. Field adalah atribut yng akan diubah tipe data atau lebarnya. Tipe adalah tipe data baru atau tupe data lama dengan lebar atribut yang berbeda. Berikut ini perintah untuk mengubah tipe data untuk atribut keterangan dengan char (20) :
mysql> alter table buku modify column keterangan char
(20);
ü Mengubah
Nama Atribut (Field) pada tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel CHANGE COLUMN namalamafield namabarufield tipedatanya;
Dimana ;
Namatabel adalah nama tabel yang akan diubah nama atributnya, namalamafield adalah atribut yang akan diganti amanya, namabarufield adalah nama baru atribut, tipedatanya adalah tipe data dari atribut tersebut. Berikut ini perintah untuk mengubah nama atribut keterangan menjadi ket :
mysql> alter table buku
change column keterangan ket char (20);
ü Menghapus
Atribut (Field) Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel DROP COLUMN namakolom;
Berikut ini perintah
untuk menghapus atribut ket pada tabel buku :
mysql> alter table buku drop ket;
g. Menghapus
Tabel
Tabel sudah di buat dapat di hapus dengan menggunakan perintah DROP TABLE. Syntax sebagai berikut :
DROP TABLE namatabel;
Tabel yang akan dihapus
sesuai dengan namatabel, berikut ini perintah untuk menghapus tabel dengan nama
pengarang :
Mysql> drop table buku;
POKOK
BAHASAN 4
DATA
MANIPULATION LANGUAGE (DML)
A. Data
Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) merupakan perintah-perintah yang berfungsi untuk melakukan manipulasi data ataupun objek-objek yang ada didalam tabel. Antara lain : perintah untuk memilih data (query), meyisipkan, mengubah dan menghapus data dalam basis data.
Bentuk manipulasi yang dapat dilakukan
oleh DML diantaranya adalah :
1. Melakukan
pencarian kembali data lama,
2. Penysipan
data baru ke dalam tabel
3. Penghapus
data
4. Pengubah
data
5. Menampilkan
data dengan kreiteria tertentu
6. Menampilkan
data secara terurut.
B. Perintah
DML sebagai berikut :
a. INSERT
Perintah INSERT digunakan
untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat dua cara untuk
menambah baris, yaitu :
Cara 1 :
Menambah baris dengan
mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur tabel :
INSERT
INTO nametabel VALUES (nilai1, nilai2, nilai-n) ;
Cara 2 :
Menambah baris dengan
menyertakan struktur tabel dalam mengisi data pada setiap kolom :
INSERT INTO nametabel (kolom1, kolom2, kolom-n) VALUES (nilai1, nilai2, nilai-n);
Berkut ini perintah untuk
menambahkan baris pada tabel buku :
Cara 1 :
Mysql>
insert into buku values (‘B001’, ‘Sistem Basis Data’, 25000, ‘2004’, ‘P001’,
T001’) ;
Cara 2 :
Mysql>
insert into pengarang (kode_buku, judul_buku, harga, tahun_terbit,
kode_pengarang, kode_penerbit) values (“B002’, ‘Sistem Informasi’, 50000,
‘2003’, ‘P001’, ‘T001’);
Keterangan :
Jika data bertipe string, date atau time (contoh : B001, Sistem Basis Data, 2007-11-10) maka pemberian nilainya diapit dengan tanda petik tunggal (‘B001’) atau petik ganda (“B001”). Jika data bertipe numerik (2500, 400) maka pemberian nilainya tidak diapt tanda petik tunggal maupun ganda.
b. UPDATE
Peritah UPDATE digunakan
untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET
kolom1 = nilai1, kolom2 [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [ ]
bersifat opsional untuk mengubah suatu bars dengan suatu kondisi tertentu.
Berikut ini perintah untuk mengubah baris pada tabel pengarang dengan data
sebagai berikut :
Mysql>
select * from buku;
Contoh 1 : mengubah semua
nilai pada kolom judul_buku menjadi ‘Basis Data’ :
Mysql>
update buku set judul_buku=’Basis Data’;
Contoh 2 : mengubah nilai
pada kolom judul_buku menjadi Basis Data Terpadu dimana nilai pada kelompok
kode_buku adalah B001 :
Mysql>
update buku set judul_buku=’Basis Data Terpadu’ where kode_buku=’B001’;
c. SELECT
Perintah SELECT digunakan
untuk menampilkan si dari suatu tabel yang dapat dihubungkan dengan tabel yang
lainnya.
1) Menampilkan
data untuk semua kolom menggunakan asterisk (*)
Syntax : SELECT * FROM namatabel;
Berikut ini perintah
untuk menampilkan semua data pada tabel buku :
Mysql> select * from buku;
2) Menampilka
data untuk kolom tertentu
Syntax : SELECT kolom1, kolom2, kolom-n FROM namatabel;
Berikut ini perintah
untuk menampilkan data pada tabel buku dengan kolom yang ditampilkan adlh kolom
kode_buku :
Mysql> select kode_buku from buku;
3) Menampilkan
data dengan kondisi data tertentu dengan klausa WHERE
Syntax : SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Berikut ini perintah
untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom kode_buku adalah
B001 :
Mysql> select * from where kode_buku=’B001’;
Beberapa operator
perbandingan yang dapat digunakan pada klausa WHERE selain “=” adalah : >
(lebih dari), < (kurang dari), < > (tidak sama dengan), >= (lebih
dari atau sama dengan), <= (kurang dari atau sama dengan). Adapun operator
lain, yaitu : AND, OR, NOT, BETWEEN-AND, IN dan LIKE. Berikut ini data yang ada
pada tabel pengarang :
Mysql select * from buku;
Contoh 1 : perintah untuk
menampilkan data pada tbel buku dimana nilai harga berkisar dari 25000 hingga
50000 :
Mysql> select * from buku where harga>=25000 and harga<=50000;
Atau
Mysql> select * from buku where harga between 25000 and 50000;
Contoh 2 : perintah untuk
menampilkan data pada tabel buku dimana nilai harga sama dengan 25000 atau
50000 :
Mysql> select * from buku where harga=25000 or harga=50000;
Atau
Mysql>
select * from buku where harga in (25000, 50000);
Contoh 3 : perintah untuk
menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom judul_buku tidak sama
dengan basis data :
Mysql> select * from buku where not judul_buku=’Basis Data Terpadu’;
Atau
Mysql>
select * from buku where not judul_buku<>’Basis Data Terpadu’;
Contoh 4 : Isi tabel buku
Mysql> select * from buku;
Perintah untuk
menampilkan data pada tabel buku dimana data pada kolom tertentu diawali dengan
nilai tertentu, misalnya pada kolom judul_buku dimana diawali dengan karakter
‘B’ :
Mysql> select * from buku where judul_buku like ‘B%’;
4) Memberikan
nama lain pada kolom
Syntax :
SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM namatabel;
Berikut ini perintah
untuk memberikan nama lain pada kolom judul_buku menjadi judul pada tabel
pengarang :
Mysql> select judul_buku as judul from buku;
5) Menggunakan
alias untuk nama tabel
Syntax :
SELECT nmalias.jenis, nmalias.harga FROM namatabel nmalias;
Berkut ini perintah untuk
memberikan alias pada tabel buku :
Mysql> select j.judul_buku, j.harga from buku j;
6) Menampilkan
data lebih dari dua tabel
Syntax :
SELECT * from namatabel1, namatabel2, namatabel-n;
Isi tael pengarang :
Mysql> select * from pengarang;
Isi tabel buku :
Mysql> select * from buku;
Berikut ini perintah
untuk menampilkan semua data pada tabel pengarang dan buku :
Mysql>
select * from pengarang, buku;
7) Operator
comparison ANY dan ALL
a. Operator
ANY igunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan TRUE
(benar) jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery
menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya :
Gaji>
ANY (S)
Jika subquery S
menghasilkan G1, G2,…, Gn, maka kondisis di atas identik dengn :
(gaji > G1) OR (haji > G2) OR … OR (gaji >
Gn)
Contoh : perintah untuk
menampilkan semua data pengarang yang harga bukunya bukan yang terkecil :
Mysql> select * from buku where harga > ANY (select kode_pengarang from pengarang);
b. Operator
ALL digunakan untuk melakukan perbandingan degan subquery. Kondisi
dengan ALL menghasilkan nilai TRUE (benar) jika subquery tidak
menghasilkan apapun atau jika perbandingan menghasilkan TRUE untuk setiap nilai
query terhadap hasil subquery.
Contoh : perintah untuk
menampilkan data pengarang yang harganya paling tinggi :
Mysql>
select * from buku where harga >= ALL(select kode_pengarang from pengarang);
8) Aggregate
Functions (COUNT, SUM, AVG, MIN, MAX)
a. COUT
Perintah yang digunakan
untuk menghitung jumlah baris satu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk
menghitung jumlah baris kolom kode_buku pada tabel buku :
Mysql> select count (kode_buku) from buku;
b. SUM
Perintah yang digunakan
untuk menghitung jumlah nilai Suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah
untuk menghitung jumlah nilai kolom harga pada tabel pengarang :
Mysql> select sum (harga) from buku;
c. AVG
Perintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata
dari nilai Suatu kolom pada tabel. Contoh : perintah untuk menghitung
jumlah nilai kolom harga pada tabel pengarang :
Mysql> select avg (harga) from buku;
d. MIN
Perintah yang digunakan
untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu Kolom pada tabel. Contoh :
perintah untuk menampilkan nilai terkecil dari kolom harga pada tabel buku :
Mysql>
select min (harga) from buku;
e. MAX
Perintah yang digunakan
untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu Kolom pada tabel. Contoh : perintah
untuk menampilkan nilai terbesar dari kolom harga pada tabel buku.
Mysql> select max (harga) from buku;
9) SQL
dengan GROUP BY dan HAVING
Klausa GRUP BY digunakan
untuk melakukan pengelompokan data. Sebagai contoh, terdapat tabel buku dengan
data sebagai berikut :
Mysql> select * from buku;
Akan ditampilkan hanya
kolom tahun_masuk dan digunakan dengan SUM (jml_buku) yang dikelompokkan
berdasarkan kolom tahun_masuk pada tabel buku :
Mysql> select sum(jml_buku) from buku group by tahun_terbit;
Klausa HAVING digunakan
untuk menentukan kondisi bagi klusa GROUP BY. Kelompok yang memenuhi HAVING
saja yang akan dihasilkan. Contoh : perintah untuk menampilkan data yang hanya
kolom tahun_masuk yang dikelompokkan berdasarkan kolom tahun_masuk, dimana
jumlah buku berdasarkan kelompoknya harus lebuh besar dari satu pada tabel buku
:
Mysql>
select kode_pengarang from buku group by kode_pengarang having count
(kode_buku) >=1;
10) ORDER
BY
Klausa ORDER BY digunaka
untuk mengurutkan data berdasarka kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang
dimiliki. Contoh : perintah untuk mengurutka data buku berdasarkan kolom judul
:
Mysql> select *from buu order by judul;
Atau tambahkan ASC untuk
pengurutan secara ascending (menarik)
Mysql> select *from buku order by judul asc;
Atau tambahkan DESC untuk
pengurutan secara descending (menurun)
Mysql>
select *from buku order by judul desc;
d. DELETE
Perintah DELETE digunakan
untuk menghapus satu baris, baris dengan kondisi tertentu atau seluruh baris.
Syntax :
DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda[]
bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu kondsi tertentu. Berikut
ini perintah untuk menghapus baris pada tabel buku dengan data sebagai berikut
:
Mysql>
select * from buku;
Contoh 1 : jika igin
menghapus seluruh bars pada tabel pengarang :
Mysql>
delete from buku;
Contoh 2 : jika ingin
menghapus baris yang memiliki nilai ‘B001’ pada kolom kode_buku pada tabel buku
maka perintahnya sebagai berikut :
Mysql>
delete from buku where kode_buku=’B001’;
Contoh 3 : jika ingin
menghapus baris yang memiliki nilai ‘Basis daa Terpadu’ pada kolom judul_buku
pada tabel buku maka perintahnya sebagai berikut :
Mysql>
delete from buku where judul_pengarang=’Basis data Terpadu’;
POKOK
BAHASAN 5
QUERY
DAN VIEW
A. Query
Query merupakan suatu proses pengelolahan data yang digunakan untuk memberikan hasil dari basis data berdasarkan kriteria tertentu. Query tidak hanya membaca atau mengambil data, query biasanya melibatkan beberapa tabel yang direlasikan dengan menggunakan field kunci. Namun query juga dapat digunakan pada satu tabel saja, tetapi hasilnya kurang informatif dan terbatas.
1. Aturan
dalam melakukan query tabel :
a. Setiap
field disebutkan bersama degan nama tabelnya, dipisahkan tanda titik (.).
Syntax : Namatabel.namafield.
Contoh : buku.kode_buku artinya field kode_buku dari tabel buku.
b. Setiap
tabel yang terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam klausa FROM,
dengan pemisah koma (,). Dimana urutan tabel tidak mempengaruhi proses query.
Contoh : FROM buku, anggota.
c. Kondisi
dalam klausa WHERE mempengaruhi jenis join yang tercipta.
2. Jenis-jenis
join pada query :
a. Operator
Cross Join
Operator ini berguna
untuk melakukan operasi penggabungan dengan perkalian kartesain. Amun
penggabungan jenis ini jarang digunakan karena tidak menghasilkan nilai informasi
yang efektif.
Contoh :
select * from buku CROOS JOIN pengarang LIMIT 5;
b. Operator
Inner Join
Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat dibelakang on (tidak boleh null), dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebelah kanan. Berikut ini perintah utuk menampilkan data dari tabel pengarang dan buku dengan syarat berdasarkan kolom kode_pengarang :
Mysql> select * from pengarang join buku on (pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
c. Operator
Equijoin
Equijoin adalah
pnggabungan antar tabel dengan menggunakan operator ‘=’ pada kondisi klausa
WHERE
Contoh :
SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku, pengarang WHERE buku.kode_pengarang=pengarang.kode_pengarang;
d. Operato
Self-Join
Self-join adalah jenis
penggabungan antar field dari tabel yang sama. Untuk melakukan penggabungan
self-join menggunakan alias.
Contoh :
SELECT a.kode_buku, b.judul_buku FROM buku a, buku b WHERE a.harga=’25000’ AND a.harga=’25000’;
e. Operator
Natural Join
Operator ini digunakan
untuk melakukan operasi equijoin dengan memperlakukan nama-nama kolom yang sama
sebagai kolom penghubung.
Contoh :
SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku NATURAL JOIN pengarang;
Natural join dibedakan
menjadi 2 yaitu :
· Natural
Left Join
Natural left join
digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah natural
left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data
dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan
pasangannya berupa nilai NULL.
Mysql> select *from pengarang natural left join buku;
· Natural
Right Join
Vatural right join
digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan printah natural
right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data
dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan
pasangannya berupa nilai NULL.
Mysql> select *
from pengarang natural right join buku;
3. UNION,
INTERECT dan EXCEPT
1. UNION
UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama. Berikut ini printah untuk memperoleh data pada tabel buku dimana tahun penerbit 2003 dan 2004 :
Mysql> select tahun_terbit, judul from buku where tahun_terbt=’2003’ union > select tahun_terbit, judul from buku where tahun_terbit=’2004’;
Perintah di atas identik
dengan :
Mysql> select tahun_terbit, judul from buku where tahun_terbit=’2003’ or tahun_terbit =’2004’;
Namun tidak semua penggabungan
dapat dilakukan dengan OR, yaitu jika bekerja pada dua tabel atau lebih.
2. INTERSECT
INTERSECT merupakan
operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana
data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan
ketentua jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan
ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * from namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat
operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator IN seperti
contoh 1 pada bagian Nested queries.
3. EXCEPT
/ Set Difference
EXCEPT merupakan operator
yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data
yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak
terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan
tipe olom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat
operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat mngguanakan operator NOT I seperti
contoh 2 pada bagian Nested Queries.
4. Nasted
Queries / Subquery (IN, NOT IN, EXISTS, NOT EXISTS)
Subquery berarti
query di dalam query. Dengan menggunakan subquery, hasil
dari query akan menjadi bagian dari query di atasnya.
Subquery terletak di dalam klausa WHERE atau HAVING. Pada klausa WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian digunakan oleh query.
Contoh 1: perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom kode_pengarang-nya tercantum pada tabel buku menggunakan IN :
Mysql> select *from pengarang where kode_pengarang in (select kode_pengarang from buku);
Atau menggunakan EXISTS
Mysql> select * from pengarang where exsist (select 8 from pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
Pada contoh di atas :
SELECT kode_pengarang FROM buku
Disebut subquery, sedangka
:
SELECT * FROM pengarang
Berkedudukan sebagai query.
Perhatikan, terdapat data jenis dan harga pada tabel pengarang yang tidak
ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada kolom jenis tidak terdapat pada kolom
jenis tabel buku.
Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom jenisnya tidak tercantum pada tabel buku menggunakan NOT IN :
Mysql> select * from pengarang where kode_pengarang not ini (select kode_pengarang from buku);
Atau menggunakan NOT EXSITS
Mysql> select*from pengarang where not exists (select * from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
B. View
View adalah perintah query yang disimpan pada database dengan suatu nama tertentu, sehingga bisa digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa menuliskan ulang query tersebut.
Syntax dasar perintah
untuk membuat view adalah sebagai berikut :
CREATE
[OR REPLACE]
VIEW view_name [ (column_list) ]
AS select_statemen
Kita menggunakan opsi OR
REPLACE jika kita ingin mengganti view dengan nama yang sama dengan perintah
tersebut. Jika tidak maka peritah CREATE VIEW akan menghasilkan error jika nama
view yang ingin dibuat sudah ada sebelumnya.
C. Penggunaan
view
1. View
antar 2 tabel
Kita akan membuat view
dari relasi antara tabel “buku” dan “penerbit” untuk menampilkan
data buku dan penerbitnya dari database perpustakaan dengan nama “view_buku”.
perintahnya adalah sebagai berikut :
Mysql> CREATE VIEW
view_buku
>AS
>SELECT a.kode_buku, a.judul_buku,
>a.tahun_terbit, b.nama_penerbit
>FROM
>buku a JOIN penerbit b ON a.judul_buku=
b.nama_penerbit;
Eksekusi
perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :
SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_nama=
‘view_buku’;
Lihat
hasil query view view_buku
:
SELECT * FROM view_buku;
2. View
dengan 3 tabel
Membuat view dari relasi
antara tabel “buku”, “anggota” dan “peminjaman” untuk
menampilkan data peminjaman buku dari database perpustakaan dengan nama
“view_penjumlahan”. Perintahnya adalah sebagai berikut :
Mysql> CREATE
VIEW view_peminjaman
>AS
>SELECT a.id_peminjaman, b.kode_buku, b.judul_buku,
>c.kode_anggota, c.nama_anggota,
a.tanggal_pinjam,
>a.tanggal_kembali FROM peminjaman a, buku
b,
>anggota c WHERE a.kode_buku= b.kode_buku
AND
>a. kode_anggota=c.kode_anggota;
Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :
SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_name= ‘view_peminjaman’;
Lihat hasil query view view_peminjaman :
SELECT * FOM view_peminjaman;
POKOK
BAHASAN 6
DATA
CONTROL LANGUAGE (DCL) /
A. Pemahaman
Hak Akses
Basis data yang telah dibuat perlu diatur ulang agar data selalu dalam keadaan aman dari pemakai yang tidak berhak. Pengaturn hak akses berguna dalam hal pembatasan pengaksesan suatu data, misalkan hanya pemakai tertentu yang bisa membaca atau pemakai lain yng justru dapat melakukan perubahan dan penghapusan data.
Macam-macam perintah yang terkait dengan hak akses adalah SELECT, INSERT, UODATE, DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE, ALTER dan DROP.
B. Mengatur Hak Akses
Untuk MySQL versi 3.22 keatas dalam manajemen user dapat menggunakan perintah GRANT dam REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).
1. Perintah
GRANT
Dipergunakan untuk
membuat user baru dengan izin aksesnya.
Bentuk umum :
GRANT
jenis_akses (”nama_kolom) ON nama_database TO nama_user
IDENTIFIED BY
“nama_password” [WITH GRANT pilihan_akses]
Atau
GRANT hak_akses ON namatabel TO pemakai;
Dimana :
· Hak
_akses merupakan hak yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja
atau keduanya. Bila hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengan
koma (,).
· Nama
tabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur.
· Pemakai, nama pemakai yang telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah pemakai bisa disebutkan dengan dipisahkan tanda koma (,).
Contoh :
Misalkan kita sebagari
Administrator basis data yang mempunyai wewenang untuk mengatur hak akses para
pemakai. Kita akan mengatur hak akses pengguna siska dan edi (sebagai user).
GRANT SELECT ON buku TO ‘siska’@’localhost’;
Perintah diatas digunakan untuk memberikan hak akses SELECT terhadap tabel buku kepada user siska sehingga user siska dapat menggunakan perintah SELECT untuk melakukan proses query pada tabel buku.
Hak akses lebih dari satu :
GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON buku TO ‘siska’@’localhost’,’edi’@’localhost’;
2. Perintah
REVOKE
C. Membatasi
Hak Akses
Hak akses perlu dibatasi untuk memudahka
dalam mengatur dan mengawasi pemakai data serta menjaga keamanan data.
Contoh :
Administrator akan memberikan hak akses kepada edi dalam melakukan query tabel buku untuk field tertentu saja. Perintahnya :
GRANT SELECT, UPDATE (kode_buku, judul_buku, tahun_terbit) ON buku TO ‘edi’@’localhost’;
Dari perintah diatas user
arif hanya dapat melakukan SELECT dan UPDATE terhadap tiga field yaitu
kode_buku, judul_buku, tahun_terbit).
D. Hak
Akses Penuh
Untuk memberikan hak
akses penuh kepada pemakai, dapat memakai perintah klausa ALL PRIVILEGES.
Tentunya dengan pemberian hak akses penuh kepada pemakai (user).
Contoh :
GRANT ALL PRIVILEGES ON buku to siska
Atau menggunakan
GRANT ALL ON buku
to ’siska’@’localhost’;
E. Hak
Akses kepada Public
Untuk memberikan hak akses kepada banyak user dapat menggunakan klausa PUBLIC. Beberapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD. contoh :
GRANT SELECT,
INSERT ON buku to ’’;
F. Pencabutan
Hak Akses
1.
Pencabutan Hak Akses
Untuk melakukan
pencabutan atau penghapusan hak akses user menggunakan perintah REVOKE.
Perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses sebagian pemakai atau
secara keseluruhan.
Bentuk umum :
REVOKE hak_akses ON nama_database FROM nama_user;
Atau
REVOKE hak_akses ON namatabel FROM nama_user;
Contoh :
Administrator ingin
mencabut hak akses user siska, maka perintahnya :
REVOKE SELECT ON buku FROM ‘siska’@’localhost’;
Atau
REVOKE SELECT, INSERT ON buku FROM ‘edi’@’localhost’;
2. Perintah DELETE
Untuk menghapus user
seecara permanen dari basis data.
Sekian
penjelasan rangkuman yang bisa saya ambil dari Praktikum Basis Data, Semoga
rangkuman ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bila ada salah kata di dalam
blog yang saya tulis saya mohon maaf sebesar-besarnya. Sekian dan terima
kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jangan lupa kunjungi
link UMSIDA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar