Sabtu, 19 Juni 2021

Dita Aulia Widyasari UMSIDA

RANGKUMAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA

 

Assalamualaikum Wr.Wb.

Hallo semuanya

            Perkenalkan nama saya Dita Aulia Widyasari, Saya Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan mengambil jurusan Informatika. Disini saya akan menjelaskan rangkuman dari hasil Praktikum Algoritma dan Struktur Data. Semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua dan semoga membantu kalian memahami materi ini.

 

POKOK BAHASAN 1

STRUKTUR DATA, ARRAY, POINTER, DAN STRUKTUR

 

A.   Konsep Dasar Struktur Data

Struktur data adalah sebuah bagian dari ilmu pemrograman dasar yang mempunyai karakteristik yang terkait dengan sifat dan cara peyimpanan sekaligus penggunaan atau pengaksesan data.

Struktur data bertujuan agar cara merepresentasikan data dalam membuat program dapat dilakukan secara efesien dalam pengelolahan di memori dan pengolahan penyimpanan dari program ke stronge juga lebih mudah dilakukan.

B.    Konsep Dasar Array

Aray adalah kumpulan elemen-elemen data. Kumpulan elemen tersebut mempunyai susunan tertentu yang teratur. Jumlah elemen terbatas, dan semua elemen mempunyai tipe data yang sama. Jenis-jenis array :

·         Array Satu Dimensi

Struktur array satu dimensi dapat dideklarasikan dengen bentuk umum berupa : tipe-var nama_var [ukuran];

Dengan :

-          Tipe_var    : untukmenyatakan jenis elemen array (misalnya int, char,

unsigned).

-          Nama_var : untuk menyatakan nama variabel yang dipakai.

-          Ukuran      : untuk menyatakan jumlah maksimal elemen array.

Contoh : float nilai_ujian [5];

·         Array Dua Dimensi

Tipe data array dua dimensi biasa digunakan untuk menyimpan, mengolah maupun menampilkan suatu data dalam bentuk tabel atau matriks. Untuk mendeklarasikan array agar dapat menyimpan data adalah:

tipe_var nama_var [ukuran1] [ukuran2];

dimana :

-          Ukuran1 menunjukkan jumlah/ nomor baris.

-          Ukuran2 menunjukkan jumlah/ nomor kolom.

Jumlah elemen yang dimiliki array dua dimensi dapat ditentukan dari hasil perkalian :

ukuran 1 x ukuran 2.

Seperti halnya pada array satu dimensi, data array dua dimensi akan ditempatkan pada memori secara berurutan.

·         Array Multidimensi / Dimesi banyak

Array berdimensi banyak atau multidimensi terdiri dari array yang tidak terbatas hanya dua dimensi saja. Bentuk umum pendeklarasian array multidimensi adalah : tipe_var nama_var [ukuran1] [ukuran2]….[ukuran n];

Contoh : intdata_angka [3] [6] [6];

Yang merupakan array tiga dimensi.


Mengakses Elemen Array :

Dalam bahasa C++, data array akan disimpan dalam memori pada lokasi yang berurutan.

Elemen pertama biasanya mempunya indeks bernilai 0. Contoh : float nilai_tes [5];

Jika pada contoh di atas, variabel nilai_tes mempunyai 5 elemen, maka elemen pertama mempunyai indeks dama dengan 0, elemen kedua mempunyai indeks 1, dan seterusnya. Bentuk umum pengaksesan suatu elemen variabel array adalah :

nama_var[indeks];

Inisialisasi Array :

Array dapat diinisialisasikan secara langsung saat pertama kali dideklarasikan (efesien untuk array berdimensi sedikit).

Contoh : intx[2]={1, 2};

Array dapat dideklarasikan terlebih dahulu, baru kemudian diisi elemennya.

Contoh :

Int x[2];

x[0]=1;

x[1]=2;

C.   Konsep Dasar Pointer

Pointer adalah sebuah variabel yang berisi alamat variabel yang lain. Suatu pointer dimaksudkan untuk menunjuk ke suatu alamat memori sehingga alamat dari suatu variabel dapat diketahui dengan mudah.

Operator pointer :

-          Operator ‘&’ : untuuk mendapatkan alamat memori operand / variabel

pointer.

-          Operator ‘*’  : untuk mengakses nilai data operand / variabel pointer.

D.   Konsep Dasar Struktur

Struktur adalah koleksi dari variabel yang dinyatakan dengan sebuah nama, dengan sifat setiap variabel dapat memiliki tipe yang berlainan. Struktur biasa dipakai untuk memngelompokkan beberapa informasi yang berkaitan menjadi sebuah satu kesatuan. Contoh sebuah struktur adalah informasi data tanggal, yang berisi tanggal, bulam, dan tahun.

Mendeklarasikan Struktur :

Contoh pendefinisian tipe data struktur adalah :

       struct data_tanggal

{int tanggal;

Masing-masing tipe dari eleman stuktur dapat berlainan. Adapun variabel_struktur1 sampai dengan variabel_struktur M menyatakan bahwa variabel struktur yang dideklarasikan bsa lebih ari sau. Jika lebih dari satu variabel, antara variabel struktur dipisahkan dengan tana koma.

 

Mengakses Elemen Struktur :

Elemen dari struktur dapat diakses dengan menggunakan bentuk ;

variabel_struktur.nama_field

Antara variabel_struktur dan nama_field dipisahkan dengan operator titik (disebut operator anggota struktur). Contoh berikut merupakan instruksi untuk mengisiskan data pada field tanggal :

tgl_lahir.tangg

al=30 int

bulan;

int tahun;

};

Yang mendefinisikan tipe struktur  data_tanggal, yang terdiri dari tiga buah elemen berupa tanggal, bulan, dan tahun. Bentuk umum dalam mendefinisikan dan mendeklarasikan struktur adalah :

Struct nama_tipe_struktur

{

       tipe

       field1;

       tipe

       field2;

       tipe

       field3;

}variabel_struktur1…variabel_strukturM;

 

Berikut salah satu contoh programnnya :

Program array dimensi satu  

#include<stdio.h>

#include <iostream>

#include <conio.h>

using namespace std;

 

int main ()

{

int square[100]; // --> Array 1 dimensi dengan tempat yang dipesan sebanyak 100

              int i;

              int k;

      

              //Perhitungan

              for (i = 0; i < 10; i++) // angka yang ditampilkan 1-10

{

                               k = i + 1;

                               square[i] = k*k;

                               printf("\n Pangkat dari %d adalah %d", k, square[i]);

                  

       }

                   _getch ();

      

}

Output :

 

Program array dimensi dua

#include <stdio.h>

#include <iostream>

#include <conio.h>

using namespace std;

void printArray(int [][3]);

int main(){

int matrik1[2][3] =

{{1,2,3},{4,5,6}},matrik2[2][3]={1,2,3,4,5},matrik3[2][3]={{1,2},{4}};

                   printArray(matrik1);

                   printArray(matrik2);

                   printArray(matrik3);

                   getch();

}

void printArray(int a[][3]){

                   int i,j;

                   for(i=0; i<=1; i++){

                                           for (j=0; j<=2; j++)

                                                                   printf("%d ", a[i][j]);

                                                                   printf("\n");

                   }

}

Output :


POKOK BAHASAN 2

LINKED LIST (SENARAI)

 

Linked List adalah sejumlah objek atau elemen yang dihubugkan satu dengan lainnya sehingga membentuk suatu list. Sedangkan objek atau eleme itu sendiri adalah merupakan gabungan beberapa data (variabel) yang dijadikan satu kelompok atau structure atau record yag dibentuk dengan perintah stuct. Untuk menggabungkan objek satu dengan lainnya, diperlukan paling tidak sebuah variabel yang bertipe pointer. Syarat linked list adalah harus dapat diketahui alamat simpul pertama atau biasa dipakai variabel First/Start/Header.

Istilah-istilah dalam linked list :

-          Simpul

Simpul terdiri dari dua bagian yaitu :

a.       Bagian data

b.      Bagian pointer yang menunjuk ke simpul berikutnya

-          First/Header

Variabel Firs/Header berisi alamat (pointer) / acuan (reference) yang menunjuk lokasi simpul pertama linked list, digunakan sebagai awal penelusuran linked list.

-          Nil/Null

Tidak bernilai, digunakan untuk menyatakan tidak mengacu ke manapun.

-          Simpul Terakhir (Last)

Simpul terakhri linked list berarti tidak menunjuk simpul berikutnya. Tidak terdapat alamat disimpan di field pointer (bagian kedua dari simpul). Nilai null atau nil disimpan di field pointer di simpul terakhir.

Jenis-jenis linked list :

·         List Kosong

List kosong hanya terdiri dari sebuah penunjuk elemen yang berisi NULL (kosong), tidak memiliki satu buah elemen pun sehingga hanya berupa penunjuk awal elemen berisis NULL. 

·         List Tunggal

List tunggal adalah list yang elemennya hanya menyimpan informasi elemen setelahnya (next), sehingga jalannya pengaksesan list hanya dapat dilakukan secara maju. List tunggal terbagi menjadi tiga jenis yaitu list tunggal dengan kepala (fisrt), list tunggal dengan kepala (fisrt) dan ekor (tail), serta list tunggal yang berputar. 

·         List Ganda

List ganda adalah sebuah list yang elemennya menyimpan informasi elemen sebelumnya dan informasi elemen setelahnya, sehingga proses penelusuran list dapat dilakukan secara maju dan mundur. List ganda terbagi menjadi tiga jenis yaitu list ganda dengan kepala (first), list ganda dengan kepala (first) dan ekor (tail), serta list ganda yang berputar. 


Operasi Dasar pada Linked List :

IsEmpety        : Fungsi ini menentukan apakah linked list kosong atau tidak.

Size                 : Operasi untuk mengirim jumlah elemen di linked list.

Create             : Operasi untuk penciptaan list baru yang kosong.

Insertfirst       : Operasi untuk penyisipan simbol sebagai simpul pertama.

Insertafter      : Operasi untuk penyisipan simpul setelah simpul tertentu.

Insertlast        : Operasi untuk penyisipan simpul sebagai simpul terakhir.

Insertbefore   : Operasi untuk penyisipan simpil sebelum simpul terakhir.

Deletefirst      : Operasi untuk penghapus simpul pertama

Deleteafter     : Operasi untuk penghapus setelah simpul tertentu.

Deletelast       : Operasi penghapus simpul terakhir.


Berikut salah satu contoh programnya :

#include <stdio.h>

#include <string.h>

#include <stdlib.h>

#include <iostream>

#include <conio.h>

using namespace std ;

 

struct dtnilai *tampung;

struct dtnilai *ujung;

struct dtnilai *awal;

int j;

char strnilai[5], jawab[6];

struct dtnilai

{

            char nim[10];

            char nama[20];

            double nilai;

            struct dtnilai *next;

};

int main()

{

              printf("DATA MAHASISWA : \n");

              printf("===================================\n");

              printf("\n");

              while(1)

  {

  if(j==0)

  {

              awal=(struct dtnilai*) malloc(sizeof(struct dtnilai));

              printf("NIM : ");

              gets(awal->nim);

              printf("\n");

              printf("Nama : ");

              gets(awal->nama);

              printf("\n");

              printf("Nilai Test : ");

              gets(strnilai);

              printf("\n");

              awal->nilai = atof(strnilai);

              tampung=awal;

              tampung->next = NULL;

  }

  else

  {

              ujung=(struct dtnilai*) malloc(sizeof(struct dtnilai));

              tampung->next=ujung;

              printf("NIM : ");

              gets(ujung->nim);

              printf("\n");

              printf("Nama : ");

              gets(ujung->nama);

              printf("\n");

              printf("Nilai Test : ");

              gets(strnilai);

              printf("\n");

              ujung->nilai=atof(strnilai);

              ujung->next=NULL;

              tampung=ujung;

              }

              printf("Masukkan Data lagi? (y/t) : ");

              gets(jawab);

              printf("\n");

              if((strcmp(jawab, "Y")==0||strcmp(jawab, "y")==0))

                          {

                                      j++;

                                      continue;

                          }

              else if((strcmp(jawab, "Y")==0||strcmp(jawab,"t")==0))

              break;

}

              printf("Data mahasiswa yang telah diinputkan : \n");

              printf("===========================================\n");

              printf("NIM\tNama\tNilai\n");

              printf("\n");

              ujung=awal;

              while(ujung!=NULL)

              {

                          printf("%s\t%s\t%6.2lf\n",ujung->nim,ujung->nama,ujung->nilai);

                          ujung=ujung->next;

              }

              _getch();

}

Output :


POKOK BAHASAN 3

STACK (TUMPUKAN)

 

Stack adalah kumpulan elemen-elemen yang tersimpan dalam suatu tumpukan. Aturan penyisipan dan penghapusan elemennya tertentu :

-          Penyisipan selalu dilakukan “di atas” TOP

-          Penghapusan selalu dilakukan pada TOP

Karena aturan penyisipan dan penghapusan semacam itu, TOP adalah satu-satunya alamat tempat terjadi operasi, elemen yang ditambahkan paling akhir akan mejadi elemen yang akan dihapus. Dikatakan bahwa elemen Stack tersusun secara LIFO (Last In First Out). Seperti halnya jika kita mempunyai sebuah tumpukan buku, agar tumpukan buku itu tidak ambruk ketika kita mengambil sebuah buku di dalam tumpukan itu maka harus diambil satu per satu dari tumpukan yang paling atas dari tumpukan.

Perhatikan bahwa dengan definisi semacam ini, representasi tabel snagat tepat untuk mewakili stack, karena operasi penambahan dan pengurangan hanya dilakukan disalah satu ujung tabel.

Beberapa contoh penggunaan stack adalah pemanggilan prosedur, perhitungan ekspresi aritmatika, rekursifitas, backtracking, penanganan interupsi, dan lain-lain.

Karakteristik penting stack sebagai brikut :

1.        Elemen stack yaitu item-item data di elemen stack

2.        TOP (elemen puncak dari stack)

3.        Jumlah elemen pada stack

4.        Status / kondisi stack, yaitu :

-       Penuh

Bila elemen di tumpukan mencapai kapasitas maksimum tumpukan. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan penambahan ke tumpukan. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan Overflow.

-       Kosong

Bila tidak ada elemen tumpukan. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen tumpukan. Pengambilan elemen menyebabkan kondisi kesalahan Underflow.

Stack memiliki operasi-operasi pokok sebagai berikut :

·      Push           : Untuk menambahkan item pada tumpukan paling atas.

·      Pop             : Untuk mengambil item teratas

·      Clear          : Untuk mengosongkan stack

·      IsEmpety   : Untuk memeriksa apakah stack kosong

·      IsFull         : Untuk memeriksa apakah stack sudah penuh

Representasi stack :

-       Representasi statis

Stack dengan representasi satatis biasanya dimplementasikan dengan menggunakan array. Sebuah array memiliki tempat yang dilokasikan diawal sehingga sebuah elemen yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada array. Karena menggunakan array maka stack dengan reppresentasi statis dalam mengalami kondisi elemen penuh.

-       Representasi dinamis

Stack dengan representasi dinamis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan pointer yang menunjuk elemen-elemen yang dialokasikan pada memori.

Karena semua operasi pada sebuah stack diawali dengan elemen yang paling atas maka jika menggunakan representasi dinamis saat elemen ditambahkan akan menggunakan penambahan elemen pada awal stack (addfirst) dan saat pengambilan atau penghapusan elemen menggunakan penghapusan di awal stack (delfirst).

Berikut salah satu contoh programnya :

#include<stdio.h>

#include<stdlib.h>

#include<string.h>

#include <iostream>

#include <conio.h>

using namespace std ;

 

#define MAX 10

struct ttumpukan

{

            int elm[MAX];

            int puncak;

};

            struct ttumpukan t;

            int top;

void inisialisasi()

{

            t.puncak=0;

            top=0;

}

void push(int x)

{

            if(t.puncak==MAX)

            printf("Stack Sudah Penuh\n");

            else

{

            t.puncak=top+1;

            t.elm[t.puncak]=x;

            top=t.puncak;

            printf("PUSH %d : %d\n",t.puncak,t.elm[t.puncak]);

}

}

void pop()

{

            if(top==0)

            printf("Stack Kosong\n");

            else

{

            printf("\nPOP %d = %d\n",top,t.elm[top]);

            t.puncak=top-1;

            top=t.puncak;

}

}

int main()

{

            int i,jum;char strnilai[5],strjum[5];

            inisialisasi ();

            printf("Masukkan Jumlah Data : ");gets(strjum);

            printf("\n");

            jum=atoi(strjum);

for(i=0;i<jum;i++)

{

            printf("Nilai Integer %d : ",i+1);

            gets(strnilai);push(atoi(strnilai));

            printf("\n");

}

for(i=jum;i>0;i--)

            printf("Elemen Data : %d\n",t.elm[i]);

for(i=0;i<jum;i++)

            pop();

            _getch();

}

Output :


POKOK BAHASAN 4

QUEUE (ANTRIAN)


Antrian adalah suatu kumpulan data yang penambahan elemennya hanya bisa dilakukan pada suatu ujung (disebut sisi belakang atau REAR), dan penghapusan atau pengambilan elemen dilakukan lewat ujung yang lain (disebut sisi depan atau FRONT). Prinsip yang digunakan dalam antrian ini adalah FIFO (First In First Out) yaitu elemen yang pertama kali masuk akan keluar pertama kalinya. Penggunaan antrian antara lain simulasi antrian di dunia nyata (antrian pembelian tiket), sistem jaringan komputer (pemrosesan banyak paket yang datang dari banyak koneksi pada suatu host, bridge, gateway), dan lain-lain.

Elemen Karakteristik penting antrian sebagai berikut :

a.    Elemen antrian yaitu item-item data yang terdapat dalam antrian.

b.    Head/front (elemen terdepan antrian).

c.    Tail/rear (elemen terakhir antrian).

d.    Junlah antrian pada antrian (count).

e.    Status/ kondisi antrian, ada dua yaitu :

-       Penuh

Bila elemen di antrian mencapai kapasitas maksimum antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan penambahan ke antrian. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan Overflow.

-       Kosong

Bila tidak ada elemen antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen antrian. Pengambilan elemen menyebabkan kondisi kesalahan Underflow.

Operasi-operasi pokok pada antrian diantaranya adalah :

1.    Create membuat antrian baru.

2.    IsEmpty untuk memeriksa apakah Antrian penuh atau belum.

3.    IsFull mengecek apakah Antrian sudah penuh atau belum.

4.    Enqueue/ Insert menambahkan elemen ke dalam Antrian, penambahan elemen selalu ditambahkan di elemen paling belakang.

5.    Dequeue/ Remove untuk menghapus elemen terdepan/ pertama dari Antrian.

Representasi queue :

Representasi statis

Queue dengan representasi statis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan array. Sebuah array yang memiliki tempat yang dialokasikan diawal sehingga sebuah elemen yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada array. Karena menggunakan array maka queue dengan representasi statis dalam mengalami kondisi elemen penuh.

Representasi dinamis

Queue dengan representasi dinamis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan pointer yang menunjuk pada elemen-elemen yang dialokasikan pada memori.

Berikut salah satu contoh programnya :

#include <iostream>

using namespace std;

 

#define MAX 5 // Maximum Isi

class queue     

{

             private:

                        int t[MAX];

                        int al; // tambah

                        int dl; // hapus

             public:

                        queue()

{

                        dl=-1;

                        al=-1;

}

 

void del()

{

                        int tmp;

                        if(dl==-1)

            {

                        cout<<"Queue kosong";

            }

            else

            {

                        for(int j=0;j<=al;j++)

                        {

                                    if((j+1)<=al)

                                    {

                                                tmp=t[j+1];

                                                t[j]=tmp;

                                    }

                                    else

                                    {

                                                al--;

                                    if(al==-1)

                                                dl=-1;

                                    else

                                                dl=0;

                                    }

                        }

                  }

}

void add(int item)

{

                        if(dl==-1 && al==-1)

                        {

                                    dl++;

                                    al++;

                        }

                        else

                        {

                                    al++;

                        if(al==MAX)

                        {

                                    cout<<"Queue penuh\n";

                                    al--;

                                    return;

                        }

}

t[al]=item;

}

                        void display()

                        {

                        if(dl!=-1)

                        {

                        for(int iter=0 ; iter<=al ; iter++)

                                    cout<<t[iter]<<" ";

                        }

                        else

                        cout<<"Kosong";

                        }

};

int main()

 

{

                        queue a;

                        int data[5]={32,23,45,99,24};

                        cout<<"Queue sebelum penambahan elemen : ";

                        a.display();

                        cout<<endl<<endl;

                        for(int iter = 0 ; iter < 5 ; iter++)

                        {

                                    a.add(data[iter]);

                                    cout<<"Penambahan Angka : "<<(iter+1)<<" : ";

                                    a.display();

                                    cout<<endl;

                        }

                        cout<<endl;

                        cout<<"Queue setelah penambahan elemen : ";

                        a.display();

                        cout<<endl<<endl;

                        for(int iter=0 ; iter < 5 ; iter++)

                        {

                                    a.del();

                                    cout<<"Penghapusan Angka : "<<(iter+1)<<" : ";

                                    a.display();

                                    cout<<endl;

                        }

                        system("pause");

                        return 0;

}

 

Output :


POKOK BAHASAN 5

REKURSIF


Fungsi rekursif adalah suatu fungsi memanggil dirinya sendiri, artinya fungsi tersebut dipanggil di dalam tubuh fungsi itu sendiri. Contoh menghitung nilai factorial. Rekursif sangat memudahkan untuk memecahkan permasalahan yang kompleks. Sifat-sifat rekursif :

a.    Dapat digunakan ketika inti dari masalah terjadi berulang kali.

b.    Sedikit lebih efesien dari iterasi tapi lebih elegan.

c.    Method-methodnya dimungkinkan untuk memanggil dirinya sendiri.

Data yang berada dalam method tersebut seperti argument disimpan sementara ke dalam stack sampai method pemanggilnya diselesaikan.

Berikut slah satu contoh programnya :

#include<iostream>

#include<conio.h>

using namespace std ;

void odd (int a);

void even(int a);

int main(void)

{

int i;

do

           {

                                    cout<<"Masukkan Bilangan 1 - 9 (0 untuk Keluar) : \n";

                                    cin>>i;

                                    odd(i);

                                    cout<<endl;

} while (i!=0);

            _getch();

            }

            void odd(int a)

            {

                        if ((a%2) !=0) cout << "Bilangan GANJIL \n";

                        else

                        even (a);

            }

            void even(int a)

            {

                        if ((a%2) ==0) cout << "Bilangan GENAP \n";

                        else

                        odd (a);

 

}

 

Output :


POKOK BAHASAN 6

SORTING (PENGURUTAN)


Pengurutan data (sorting) didefinisikan sebagai suatu proses unuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Ada dua macam urutan yang biasa digunakan dalam proses pengurutan yaitu :

·      Urutan naik (ascending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling kecil sampai paling besar.

·      Urutan turun (descending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling besar sampai paling kecil.

Contoh : data bilangan 5, 2, 6, dan 4 dapat diurutkan naik menjadi 2, 4, 5, 6 atau diurutkan turun menjadi 6, 5, 4, 2. Pada data yang bertipe char, nilai data dikatakan lebih kecil atau lebih besar dari yang lain didasarkan pada urutan relatif (collating sequence) seperti dinyatakan dalam tabel ASCII. Keuntungan dari data yang sudah dalam keadaan terurut yaitu :

·      Data mudah dicari, mudah untuk dibetulkan, dihapus, disisipi atau digabungkan.

·      Dalam keadaan terurutkan, kita mudah melakukan pengecekan apakah ada data yang hilang. Misalnya kamus bahasa, buku telepon.

·      Mempercepat proses pencarian data yang harus dilakukan berulang kali.

Beberapa faktor yang berpengaruh pada efektifitas suatu algoritma pegurutan antara lain :

-       Banyak data yang diurutkan.

-       Kapasitas pengingat apakah mampu menyimpan semua data yang kita miliki.

-       Tempat penyimpanan data, misalnya piringan, pita atau kartu, dll.

Beberapa algoritma metode pengurutan dan prosedurnya sebagai berikut :

1.    Bubble Sort

Bubble Sort adalah suatu metode pengurutan membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen berikutnya. Apabila elemen sekarang > elemen berikutnya, maka posisinya ditukar. Kalau tidak, tidak perlu ditukar. Iberi nama “Bubble” karena proses pengurutan secara berangsur-angsur bergerak/ berpindah ke posisinya yang tepat, seperti gelembung yang keluar dari sebuah gelas bersoda.

Proses  Bubble Sort :

Data paling akhir dibandingkan dengan data di depannya, jika ternyata lebih kecil atau besar maka tukar sesuai dengan ketentuan (descending atau ascending). Dan pengecekan yang sama dilakukan terhadap data yang selanjutnya sampai dengan data yang paling awal.

2.    Selection Sort

Metode seleksi melakukan pengurutan dengan cara mencari data yang terkecil kemudian menukarkannya dengan data yang digunakan sebagai acuan atau sering dinamakan pivot. Selama proses, pembanding dan pengubahan hanya dilakukan pada indeks pembanding saja, pertukaran data secara fisik terjadi pada akhir proses. Proses pengurutan dengan metode seleksi dapat dijelaskan sebagai berikut :

           Langkah pertama dicari data terkecil dari data pertama sampai data terakhir. Kemudian data terkecil ditukar dengan data pertama. Dengan demikian, data pertama sekarang mempunyai nilai paling kecil dibanding data yang lain.

           Langkah kedua, data terkecil kita cari mulai dari data kedua sampai terakhir. Data terkecil yang kita peroleh ditukar dengan data kedua dan demikian seterusnya sampai semua elemen dalam keadaan terurutkan.

3.    Merger Sort

Algoritma Merge Sort ialah algoritma pengurutan yang berdasarkan pada strategi divide and conquer. Algoritma ini terdiri dari dua bagian utama, pembagian list yang diberikan untuk di-sort ke dalam beberapa sublist yang lebih kecil, dan sort (mengurutkan) dan merge (menggabungkan) sublist-sublist yang lebih kecil dalam list hasil yang sudah diurutkan. Pembagian bisa dikatakan cukup mudah karena sublist-sublist tersebut dibagi ke dalam dua sublist yang ukurannya adalah setengah dari ukuran semula. Hal ini terus diulang sampai sublist itu cukup kecil untuk di-sort secara efesien (umumnya telah terdiri dari satu atau dua elemen). Dalam langkah merge dua sublist disatukan kembali dan diurutkan pada saat yang sama.  Algoritma untuk merge sort ialah sebagai berikut :

A.    Untuk kasus n=1, maka table a sudah terurut sendirinya (langkah solve)

B.     Untuk kasus n>1, maka :

a.     DIVIDE      : bagi table a menjadi dua bagian, bagian kiri dan bagian

                     kanan, masing-masing bagian berukuran n/2 elemen.

b.    CONQUER             : secara rekursif, terapkan algoritma D-and-C pada

                                 masing-masing bagian.

c.     MERGE                  : gabung hasil pengurutan kedua bagian sehingga

                                 diperoleh table a yang terurut.

Berikut salah satu contoh programnnya :

#include <stdio.h>

#include <iostream>

#include <conio.h>

 

#define MAX 20

void input(int jum);

void buble(int jum);

void output(int jum);

int n, A[MAX];

using namespace std ;

 

int main()

{

                        printf("Masukkan Jumlah Bilangan : ");

                        scanf("%d" ,&n);

                        cout<<endl;

                        input(n);

                        buble(n);

                        output(n);

                        _getch();

}

void input (int jum)

{

                        int i;

                        for(i=0;i<jum;i++)

                        {

                                    printf("Bilangan ke %d : ",i+1);

                                    scanf("%d", &A[i]);

                                    cout<<endl;

                        }         

                        cout<<endl;

                        cout<<"Hasil Pengurutan Secara Ascending : \n";

                        cout<<endl;

}

void buble(int jum)

{

                        int i,j,temp;

                        for(i=1;i<=jum-1;i++)

                        {

                                    for (j=i;j<n;j++)

                                    {

                                                if (A[i-1]>A[j])

                                                {

                                                            temp=A[i-1];

                                                            A[i-1]=A[j];

                                                            A[j]=temp;

                        }

                                    }

                        }

}

void output (int jum)

{

                        int i;

                        for(i=0;i<jum;i++)

                        {

                                    printf("Bilangan ke %d = %d\n",i+1,A[i]);

                                    cout<<endl;

                        }

}

 

Output :


Sekian penjelasan rangkuman yang bisa saya ambil dari Praktikum Algoritma dan Struktur Data, Semoga rangkuman ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bila ada salah kata di dalam blog yang saya tulis saya mohon maaf sebesar-besarnya. Sekian dan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jangan lupa kunjungi link UMSIDA :

umsida.ac.id

fst.umsida.ac.id

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dita Aulia Widyasari UMSIDA

  RANGKUMAN PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK   Assalamualaikum Wr.Wb. Hallo semuanya             Perkenalkan nama saya Dita Aulia Wi...