RANGKUMAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA
Assalamualaikum Wr.Wb.
Hallo semuanya
Perkenalkan
nama saya Dita Aulia Widyasari, Saya Mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo dan mengambil jurusan Informatika. Disini saya akan menjelaskan
rangkuman dari hasil Praktikum Algoritma dan Struktur Data. Semoga bisa
bermanfaat bagi kalian semua dan semoga membantu kalian memahami materi ini.
POKOK
BAHASAN 1
STRUKTUR DATA, ARRAY, POINTER, DAN STRUKTUR
A. Konsep
Dasar Struktur Data
Struktur data adalah
sebuah bagian dari ilmu pemrograman dasar yang mempunyai karakteristik yang
terkait dengan sifat dan cara peyimpanan sekaligus penggunaan atau pengaksesan
data.
Struktur data bertujuan agar cara merepresentasikan data dalam membuat program dapat dilakukan secara efesien dalam pengelolahan di memori dan pengolahan penyimpanan dari program ke stronge juga lebih mudah dilakukan.
B. Konsep
Dasar Array
Aray adalah kumpulan
elemen-elemen data. Kumpulan elemen tersebut mempunyai susunan tertentu yang
teratur. Jumlah elemen terbatas, dan semua elemen mempunyai tipe data yang
sama. Jenis-jenis array :
·
Array Satu Dimensi
Struktur array satu
dimensi dapat dideklarasikan dengen bentuk umum berupa : tipe-var nama_var
[ukuran];
Dengan :
-
Tipe_var :
untukmenyatakan jenis elemen array (misalnya int, char,
unsigned).
-
Nama_var : untuk menyatakan nama variabel
yang dipakai.
-
Ukuran :
untuk menyatakan jumlah maksimal elemen array.
Contoh : float nilai_ujian [5];
·
Array Dua Dimensi
Tipe data array dua
dimensi biasa digunakan untuk menyimpan, mengolah maupun menampilkan suatu data
dalam bentuk tabel atau matriks. Untuk mendeklarasikan array agar dapat
menyimpan data adalah:
tipe_var nama_var
[ukuran1] [ukuran2];
dimana :
-
Ukuran1 menunjukkan jumlah/ nomor baris.
-
Ukuran2 menunjukkan jumlah/ nomor kolom.
Jumlah elemen yang
dimiliki array dua dimensi dapat ditentukan dari hasil perkalian :
ukuran 1 x ukuran 2.
Seperti halnya pada array satu dimensi, data array dua dimensi akan ditempatkan pada memori secara berurutan.
·
Array Multidimensi / Dimesi banyak
Array berdimensi banyak
atau multidimensi terdiri dari array yang tidak terbatas hanya dua dimensi
saja. Bentuk umum pendeklarasian array multidimensi adalah : tipe_var nama_var
[ukuran1] [ukuran2]….[ukuran n];
Contoh : intdata_angka
[3] [6] [6];
Yang merupakan array tiga dimensi.
Mengakses Elemen Array :
Dalam bahasa C++, data
array akan disimpan dalam memori pada lokasi yang berurutan.
Elemen pertama biasanya
mempunya indeks bernilai 0. Contoh : float nilai_tes [5];
Jika pada contoh di atas,
variabel nilai_tes mempunyai 5 elemen, maka elemen pertama mempunyai indeks
dama dengan 0, elemen kedua mempunyai indeks 1, dan seterusnya. Bentuk umum
pengaksesan suatu elemen variabel array adalah :
nama_var[indeks];
Inisialisasi
Array :
Array dapat diinisialisasikan
secara langsung saat pertama kali dideklarasikan (efesien untuk array
berdimensi sedikit).
Contoh : intx[2]={1, 2};
Array dapat
dideklarasikan terlebih dahulu, baru kemudian diisi elemennya.
Contoh :
Int x[2];
x[0]=1;
x[1]=2;
C. Konsep
Dasar Pointer
Pointer adalah sebuah
variabel yang berisi alamat variabel yang lain. Suatu pointer dimaksudkan untuk
menunjuk ke suatu alamat memori sehingga alamat dari suatu variabel dapat
diketahui dengan mudah.
Operator pointer :
-
Operator ‘&’ : untuuk mendapatkan
alamat memori operand / variabel
pointer.
- Operator ‘*’ : untuk mengakses nilai data operand / variabel pointer.
D. Konsep
Dasar Struktur
Struktur adalah koleksi dari variabel yang dinyatakan dengan sebuah nama, dengan sifat setiap variabel dapat memiliki tipe yang berlainan. Struktur biasa dipakai untuk memngelompokkan beberapa informasi yang berkaitan menjadi sebuah satu kesatuan. Contoh sebuah struktur adalah informasi data tanggal, yang berisi tanggal, bulam, dan tahun.
Mendeklarasikan
Struktur :
Contoh pendefinisian tipe
data struktur adalah :
struct data_tanggal
{int tanggal;
Masing-masing tipe dari
eleman stuktur dapat berlainan. Adapun variabel_struktur1 sampai dengan
variabel_struktur M menyatakan bahwa variabel struktur yang dideklarasikan bsa
lebih ari sau. Jika lebih dari satu variabel, antara variabel struktur
dipisahkan dengan tana koma.
Mengakses
Elemen Struktur :
Elemen dari struktur
dapat diakses dengan menggunakan bentuk ;
variabel_struktur.nama_field
Antara variabel_struktur
dan nama_field dipisahkan dengan operator titik (disebut operator anggota
struktur). Contoh berikut merupakan instruksi untuk mengisiskan data pada field
tanggal :
tgl_lahir.tangg
al=30 int
bulan;
int tahun;
};
Yang mendefinisikan tipe
struktur data_tanggal, yang terdiri dari
tiga buah elemen berupa tanggal, bulan, dan tahun. Bentuk umum dalam
mendefinisikan dan mendeklarasikan struktur adalah :
Struct nama_tipe_struktur
{
tipe
field1;
tipe
field2;
tipe
field3;
}variabel_struktur1…variabel_strukturM;
Berikut salah satu contoh
programnnya :
Program array dimensi
satu
#include<stdio.h>
#include <iostream>
#include <conio.h>
using namespace std;
int main ()
{
int square[100]; // --> Array 1 dimensi dengan tempat
yang dipesan sebanyak 100
int i;
int k;
//Perhitungan
for (i
= 0; i < 10; i++) // angka yang ditampilkan 1-10
{
k = i + 1;
square[i] = k*k;
printf("\n Pangkat dari %d
adalah %d", k, square[i]);
}
_getch ();
}
Output :
Program array dimensi dua
#include <stdio.h>
#include <iostream>
#include <conio.h>
using namespace std;
void printArray(int [][3]);
int main(){
int matrik1[2][3] =
{{1,2,3},{4,5,6}},matrik2[2][3]={1,2,3,4,5},matrik3[2][3]={{1,2},{4}};
printArray(matrik1);
printArray(matrik2);
printArray(matrik3);
getch();
}
void printArray(int a[][3]){
int
i,j;
for(i=0;
i<=1; i++){
for (j=0; j<=2; j++)
printf("%d ", a[i][j]);
printf("\n");
}
}
Output :
POKOK
BAHASAN 2
LINKED
LIST (SENARAI)
Linked List adalah sejumlah objek
atau elemen yang dihubugkan satu dengan lainnya sehingga membentuk suatu list.
Sedangkan objek atau eleme itu sendiri adalah merupakan gabungan beberapa data
(variabel) yang dijadikan satu kelompok atau structure atau record
yag dibentuk dengan perintah stuct. Untuk menggabungkan objek satu
dengan lainnya, diperlukan paling tidak sebuah variabel yang bertipe pointer.
Syarat linked list adalah harus dapat diketahui alamat simpul pertama
atau biasa dipakai variabel First/Start/Header.
Istilah-istilah
dalam linked list :
-
Simpul
Simpul terdiri dari dua
bagian yaitu :
a. Bagian
data
b. Bagian
pointer yang menunjuk ke simpul berikutnya
-
First/Header
Variabel Firs/Header
berisi alamat (pointer) / acuan (reference) yang menunjuk lokasi
simpul pertama linked list, digunakan sebagai awal penelusuran linked
list.
-
Nil/Null
Tidak bernilai, digunakan
untuk menyatakan tidak mengacu ke manapun.
-
Simpul Terakhir (Last)
Simpul terakhri linked list berarti tidak menunjuk simpul berikutnya. Tidak terdapat alamat disimpan di field pointer (bagian kedua dari simpul). Nilai null atau nil disimpan di field pointer di simpul terakhir.
Jenis-jenis linked
list :
·
List Kosong
List kosong hanya terdiri dari sebuah penunjuk elemen yang berisi NULL (kosong), tidak memiliki satu buah elemen pun sehingga hanya berupa penunjuk awal elemen berisis NULL.
·
List Tunggal
List tunggal adalah list yang elemennya hanya menyimpan informasi elemen setelahnya (next), sehingga jalannya pengaksesan list hanya dapat dilakukan secara maju. List tunggal terbagi menjadi tiga jenis yaitu list tunggal dengan kepala (fisrt), list tunggal dengan kepala (fisrt) dan ekor (tail), serta list tunggal yang berputar.
·
List Ganda
List ganda adalah sebuah list yang elemennya menyimpan informasi elemen sebelumnya dan informasi elemen setelahnya, sehingga proses penelusuran list dapat dilakukan secara maju dan mundur. List ganda terbagi menjadi tiga jenis yaitu list ganda dengan kepala (first), list ganda dengan kepala (first) dan ekor (tail), serta list ganda yang berputar.
Operasi
Dasar pada Linked List :
IsEmpety : Fungsi ini menentukan
apakah linked list kosong atau tidak.
Size : Operasi
untuk mengirim jumlah elemen di linked list.
Create : Operasi untuk penciptaan
list baru yang kosong.
Insertfirst : Operasi untuk penyisipan
simbol sebagai simpul pertama.
Insertafter : Operasi untuk penyisipan
simpul setelah simpul tertentu.
Insertlast : Operasi untuk penyisipan
simpul sebagai simpul terakhir.
Insertbefore : Operasi untuk penyisipan
simpil sebelum simpul terakhir.
Deletefirst : Operasi untuk penghapus
simpul pertama
Deleteafter : Operasi untuk penghapus
setelah simpul tertentu.
Deletelast : Operasi penghapus simpul terakhir.
Berikut salah satu contoh programnya :
#include <stdio.h>
#include <string.h>
#include <stdlib.h>
#include <iostream>
#include <conio.h>
using namespace std ;
struct dtnilai *tampung;
struct dtnilai *ujung;
struct dtnilai *awal;
int j;
char strnilai[5], jawab[6];
struct dtnilai
{
char nim[10];
char nama[20];
double nilai;
struct dtnilai *next;
};
int main()
{
printf("DATA MAHASISWA :
\n");
printf("===================================\n");
printf("\n");
while(1)
{
if(j==0)
{
awal=(struct
dtnilai*) malloc(sizeof(struct dtnilai));
printf("NIM
: ");
gets(awal->nim);
printf("\n");
printf("Nama
: ");
gets(awal->nama);
printf("\n");
printf("Nilai
Test : ");
gets(strnilai);
printf("\n");
awal->nilai
= atof(strnilai);
tampung=awal;
tampung->next
= NULL;
}
else
{
ujung=(struct
dtnilai*) malloc(sizeof(struct dtnilai));
tampung->next=ujung;
printf("NIM
: ");
gets(ujung->nim);
printf("\n");
printf("Nama
: ");
gets(ujung->nama);
printf("\n");
printf("Nilai
Test : ");
gets(strnilai);
printf("\n");
ujung->nilai=atof(strnilai);
ujung->next=NULL;
tampung=ujung;
}
printf("Masukkan Data lagi?
(y/t) : ");
gets(jawab);
printf("\n");
if((strcmp(jawab,
"Y")==0||strcmp(jawab, "y")==0))
{
j++;
continue;
}
else if((strcmp(jawab,
"Y")==0||strcmp(jawab,"t")==0))
break;
}
printf("Data mahasiswa yang
telah diinputkan : \n");
printf("===========================================\n");
printf("NIM\tNama\tNilai\n");
printf("\n");
ujung=awal;
while(ujung!=NULL)
{
printf("%s\t%s\t%6.2lf\n",ujung->nim,ujung->nama,ujung->nilai);
ujung=ujung->next;
}
_getch();
}
Output :
POKOK
BAHASAN 3
STACK
(TUMPUKAN)
Stack adalah kumpulan elemen-elemen
yang tersimpan dalam suatu tumpukan. Aturan penyisipan dan penghapusan
elemennya tertentu :
-
Penyisipan selalu dilakukan “di atas” TOP
-
Penghapusan selalu dilakukan pada TOP
Karena aturan penyisipan dan
penghapusan semacam itu, TOP adalah satu-satunya alamat tempat terjadi operasi,
elemen yang ditambahkan paling akhir akan mejadi elemen yang akan dihapus.
Dikatakan bahwa elemen Stack tersusun secara LIFO (Last In First Out).
Seperti halnya jika kita mempunyai sebuah tumpukan buku, agar tumpukan buku itu
tidak ambruk ketika kita mengambil sebuah buku di dalam tumpukan itu maka harus
diambil satu per satu dari tumpukan yang paling atas dari tumpukan.
Perhatikan bahwa dengan definisi
semacam ini, representasi tabel snagat tepat untuk mewakili stack, karena
operasi penambahan dan pengurangan hanya dilakukan disalah satu ujung tabel.
Beberapa contoh penggunaan stack
adalah pemanggilan prosedur, perhitungan ekspresi aritmatika, rekursifitas,
backtracking, penanganan interupsi, dan lain-lain.
Karakteristik penting stack sebagai
brikut :
1.
Elemen stack yaitu item-item
data di elemen stack
2.
TOP (elemen puncak dari stack)
3.
Jumlah elemen pada stack
4. Status / kondisi stack, yaitu :
- Penuh
Bila elemen di tumpukan mencapai kapasitas maksimum tumpukan. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan penambahan ke tumpukan. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan Overflow.
- Kosong
Bila tidak ada elemen tumpukan. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen tumpukan. Pengambilan elemen menyebabkan kondisi kesalahan Underflow.
Stack memiliki
operasi-operasi pokok sebagai berikut :
· Push : Untuk menambahkan item pada tumpukan paling atas.
· Pop : Untuk mengambil item teratas
· Clear : Untuk mengosongkan stack
· IsEmpety : Untuk memeriksa apakah stack kosong
· IsFull : Untuk memeriksa apakah stack sudah penuh
Representasi stack :
- Representasi
statis
Stack dengan representasi satatis biasanya dimplementasikan dengan menggunakan array. Sebuah array memiliki tempat yang dilokasikan diawal sehingga sebuah elemen yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada array. Karena menggunakan array maka stack dengan reppresentasi statis dalam mengalami kondisi elemen penuh.
- Representasi
dinamis
Stack dengan representasi
dinamis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan pointer yang menunjuk
elemen-elemen yang dialokasikan pada memori.
Karena semua
operasi pada sebuah stack diawali dengan elemen yang paling atas maka jika
menggunakan representasi dinamis saat elemen ditambahkan akan menggunakan
penambahan elemen pada awal stack (addfirst) dan saat pengambilan atau
penghapusan elemen menggunakan penghapusan di awal stack (delfirst).
Berikut
salah satu contoh programnya :
#include<stdio.h>
#include<stdlib.h>
#include<string.h>
#include <iostream>
#include <conio.h>
using namespace std ;
#define MAX 10
struct ttumpukan
{
int elm[MAX];
int puncak;
};
struct ttumpukan t;
int top;
void inisialisasi()
{
t.puncak=0;
top=0;
}
void push(int x)
{
if(t.puncak==MAX)
printf("Stack Sudah
Penuh\n");
else
{
t.puncak=top+1;
t.elm[t.puncak]=x;
top=t.puncak;
printf("PUSH %d : %d\n",t.puncak,t.elm[t.puncak]);
}
}
void pop()
{
if(top==0)
printf("Stack
Kosong\n");
else
{
printf("\nPOP %d =
%d\n",top,t.elm[top]);
t.puncak=top-1;
top=t.puncak;
}
}
int main()
{
int i,jum;char
strnilai[5],strjum[5];
inisialisasi ();
printf("Masukkan
Jumlah Data : ");gets(strjum);
printf("\n");
jum=atoi(strjum);
for(i=0;i<jum;i++)
{
printf("Nilai
Integer %d : ",i+1);
gets(strnilai);push(atoi(strnilai));
printf("\n");
}
for(i=jum;i>0;i--)
printf("Elemen Data
: %d\n",t.elm[i]);
for(i=0;i<jum;i++)
pop();
_getch();
}
Output :
POKOK
BAHASAN 4
QUEUE (ANTRIAN)
Antrian
adalah suatu kumpulan data yang penambahan elemennya hanya bisa dilakukan pada
suatu ujung (disebut sisi belakang atau REAR), dan penghapusan atau pengambilan
elemen dilakukan lewat ujung yang lain (disebut sisi depan atau FRONT). Prinsip
yang digunakan dalam antrian ini adalah FIFO (First In First Out) yaitu
elemen yang pertama kali masuk akan keluar pertama kalinya. Penggunaan antrian
antara lain simulasi antrian di dunia nyata (antrian pembelian tiket), sistem
jaringan komputer (pemrosesan banyak paket yang datang dari banyak koneksi pada
suatu host, bridge, gateway), dan lain-lain.
Elemen
Karakteristik penting antrian sebagai berikut :
a. Elemen
antrian yaitu item-item data yang terdapat dalam antrian.
b. Head/front
(elemen terdepan antrian).
c. Tail/rear
(elemen terakhir antrian).
d. Junlah
antrian pada antrian (count).
e. Status/
kondisi antrian, ada dua yaitu :
- Penuh
Bila elemen di antrian mencapai kapasitas maksimum antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan penambahan ke antrian. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan Overflow.
- Kosong
Bila tidak ada elemen antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen antrian. Pengambilan elemen menyebabkan kondisi kesalahan Underflow.
Operasi-operasi pokok pada antrian
diantaranya adalah :
1. Create membuat antrian baru.
2. IsEmpty untuk memeriksa apakah Antrian penuh atau belum.
3. IsFull mengecek apakah Antrian sudah penuh atau belum.
4. Enqueue/ Insert menambahkan elemen ke dalam Antrian, penambahan elemen selalu ditambahkan di elemen paling belakang.
5. Dequeue/ Remove untuk menghapus elemen terdepan/ pertama dari Antrian.
Representasi
queue :
Representasi
statis
Queue
dengan representasi statis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan array.
Sebuah array yang memiliki tempat yang dialokasikan diawal sehingga sebuah
elemen yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada
array. Karena menggunakan array maka queue dengan representasi statis dalam
mengalami kondisi elemen penuh.
Representasi
dinamis
Queue
dengan representasi dinamis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan
pointer yang menunjuk pada elemen-elemen yang dialokasikan pada memori.
Berikut
salah satu contoh programnya :
#include <iostream>
using namespace std;
#define MAX 5 // Maximum Isi
class queue
{
private:
int
t[MAX];
int
al; // tambah
int
dl; // hapus
public:
queue()
{
dl=-1;
al=-1;
}
void del()
{
int tmp;
if(dl==-1)
{
cout<<"Queue
kosong";
}
else
{
for(int
j=0;j<=al;j++)
{
if((j+1)<=al)
{
tmp=t[j+1];
t[j]=tmp;
}
else
{
al--;
if(al==-1)
dl=-1;
else
dl=0;
}
}
}
}
void add(int item)
{
if(dl==-1
&& al==-1)
{
dl++;
al++;
}
else
{
al++;
if(al==MAX)
{
cout<<"Queue
penuh\n";
al--;
return;
}
}
t[al]=item;
}
void
display()
{
if(dl!=-1)
{
for(int
iter=0 ; iter<=al ; iter++)
cout<<t[iter]<<"
";
}
else
cout<<"Kosong";
}
};
int main()
{
queue a;
int
data[5]={32,23,45,99,24};
cout<<"Queue
sebelum penambahan elemen : ";
a.display();
cout<<endl<<endl;
for(int iter
= 0 ; iter < 5 ; iter++)
{
a.add(data[iter]);
cout<<"Penambahan
Angka : "<<(iter+1)<<" : ";
a.display();
cout<<endl;
}
cout<<endl;
cout<<"Queue
setelah penambahan elemen : ";
a.display();
cout<<endl<<endl;
for(int iter=0
; iter < 5 ; iter++)
{
a.del();
cout<<"Penghapusan
Angka : "<<(iter+1)<<" : ";
a.display();
cout<<endl;
}
system("pause");
return 0;
}
Output :
POKOK
BAHASAN 5
REKURSIF
Fungsi
rekursif adalah suatu fungsi memanggil dirinya sendiri, artinya fungsi tersebut
dipanggil di dalam tubuh fungsi itu sendiri. Contoh menghitung nilai factorial.
Rekursif sangat memudahkan untuk memecahkan permasalahan yang kompleks.
Sifat-sifat rekursif :
a. Dapat
digunakan ketika inti dari masalah terjadi berulang kali.
b. Sedikit
lebih efesien dari iterasi tapi lebih elegan.
c. Method-methodnya
dimungkinkan untuk memanggil dirinya sendiri.
Data yang berada dalam method
tersebut seperti argument disimpan sementara ke dalam stack sampai method
pemanggilnya diselesaikan.
Berikut slah satu contoh programnya :
#include<iostream>
#include<conio.h>
using namespace std ;
void odd (int a);
void even(int a);
int main(void)
{
int i;
do
{
cout<<"Masukkan
Bilangan 1 - 9 (0 untuk Keluar) : \n";
cin>>i;
odd(i);
cout<<endl;
} while (i!=0);
_getch();
}
void odd(int a)
{
if ((a%2)
!=0) cout << "Bilangan GANJIL \n";
else
even (a);
}
void even(int a)
{
if ((a%2)
==0) cout << "Bilangan GENAP \n";
else
odd (a);
}
Output :
POKOK
BAHASAN 6
SORTING (PENGURUTAN)
Pengurutan data
(sorting) didefinisikan sebagai suatu proses unuk menyusun kembali himpunan
obyek menggunakan aturan tertentu. Ada dua macam urutan yang biasa digunakan
dalam proses pengurutan yaitu :
·
Urutan naik (ascending) yaitu dari data
yang mempunyai nilai paling kecil sampai paling besar.
·
Urutan turun (descending) yaitu dari data
yang mempunyai nilai paling besar sampai paling kecil.
Contoh : data
bilangan 5, 2, 6, dan 4 dapat diurutkan naik menjadi 2, 4, 5, 6 atau diurutkan
turun menjadi 6, 5, 4, 2. Pada data yang bertipe char, nilai data dikatakan
lebih kecil atau lebih besar dari yang lain didasarkan pada urutan relatif
(collating sequence) seperti dinyatakan dalam tabel ASCII. Keuntungan dari data
yang sudah dalam keadaan terurut yaitu :
·
Data mudah dicari, mudah untuk dibetulkan,
dihapus, disisipi atau digabungkan.
·
Dalam keadaan terurutkan, kita mudah
melakukan pengecekan apakah ada data yang hilang. Misalnya kamus bahasa, buku
telepon.
· Mempercepat proses pencarian data yang harus dilakukan berulang kali.
Beberapa faktor
yang berpengaruh pada efektifitas suatu algoritma pegurutan antara lain :
-
Banyak data yang diurutkan.
-
Kapasitas pengingat apakah mampu menyimpan
semua data yang kita miliki.
-
Tempat penyimpanan data, misalnya
piringan, pita atau kartu, dll.
Beberapa
algoritma metode pengurutan dan prosedurnya sebagai berikut :
1.
Bubble Sort
Bubble
Sort
adalah suatu metode pengurutan membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen
berikutnya. Apabila elemen sekarang > elemen berikutnya, maka posisinya
ditukar. Kalau tidak, tidak perlu ditukar. Iberi nama “Bubble” karena proses pengurutan
secara berangsur-angsur bergerak/ berpindah ke posisinya yang tepat, seperti
gelembung yang keluar dari sebuah gelas bersoda.
Proses Bubble Sort :
Data paling akhir dibandingkan dengan data di depannya, jika ternyata lebih kecil atau besar maka tukar sesuai dengan ketentuan (descending atau ascending). Dan pengecekan yang sama dilakukan terhadap data yang selanjutnya sampai dengan data yang paling awal.
2.
Selection Sort
Metode
seleksi melakukan pengurutan dengan cara mencari data yang terkecil kemudian
menukarkannya dengan data yang digunakan sebagai acuan atau sering dinamakan
pivot. Selama proses, pembanding dan pengubahan hanya dilakukan pada indeks
pembanding saja, pertukaran data secara fisik terjadi pada akhir proses. Proses
pengurutan dengan metode seleksi dapat dijelaskan sebagai berikut :
Langkah pertama dicari data terkecil
dari data pertama sampai data terakhir. Kemudian data terkecil ditukar dengan
data pertama. Dengan demikian, data pertama sekarang mempunyai nilai paling
kecil dibanding data yang lain.
Langkah kedua, data terkecil kita cari mulai dari data kedua sampai terakhir. Data terkecil yang kita peroleh ditukar dengan data kedua dan demikian seterusnya sampai semua elemen dalam keadaan terurutkan.
3.
Merger Sort
Algoritma
Merge Sort ialah algoritma pengurutan yang berdasarkan pada strategi divide
and conquer. Algoritma ini terdiri dari dua bagian utama, pembagian list
yang diberikan untuk di-sort ke dalam beberapa sublist yang lebih kecil,
dan sort (mengurutkan) dan merge (menggabungkan) sublist-sublist yang
lebih kecil dalam list hasil yang sudah diurutkan. Pembagian bisa dikatakan
cukup mudah karena sublist-sublist tersebut dibagi ke dalam dua sublist yang
ukurannya adalah setengah dari ukuran semula. Hal ini terus diulang sampai
sublist itu cukup kecil untuk di-sort secara efesien (umumnya telah
terdiri dari satu atau dua elemen). Dalam langkah merge dua sublist disatukan
kembali dan diurutkan pada saat yang sama. Algoritma untuk merge sort ialah
sebagai berikut :
A.
Untuk kasus n=1, maka table a sudah
terurut sendirinya (langkah solve)
B.
Untuk kasus n>1, maka :
a.
DIVIDE :
bagi table a menjadi dua bagian, bagian kiri dan bagian
kanan, masing-masing bagian berukuran n/2
elemen.
b.
CONQUER :
secara rekursif, terapkan algoritma D-and-C pada
masing-masing bagian.
c.
MERGE :
gabung hasil pengurutan kedua bagian sehingga
diperoleh table a yang terurut.
Berikut salah satu contoh programnnya :
#include <stdio.h>
#include <iostream>
#include <conio.h>
#define MAX 20
void input(int jum);
void buble(int jum);
void output(int jum);
int n, A[MAX];
using namespace std ;
int main()
{
printf("Masukkan
Jumlah Bilangan : ");
scanf("%d"
,&n);
cout<<endl;
input(n);
buble(n);
output(n);
_getch();
}
void input (int jum)
{
int i;
for(i=0;i<jum;i++)
{
printf("Bilangan
ke %d : ",i+1);
scanf("%d",
&A[i]);
cout<<endl;
}
cout<<endl;
cout<<"Hasil
Pengurutan Secara Ascending : \n";
cout<<endl;
}
void buble(int jum)
{
int i,j,temp;
for(i=1;i<=jum-1;i++)
{
for
(j=i;j<n;j++)
{
if
(A[i-1]>A[j])
{
temp=A[i-1];
A[i-1]=A[j];
A[j]=temp;
}
}
}
}
void output (int jum)
{
int i;
for(i=0;i<jum;i++)
{
printf("Bilangan
ke %d = %d\n",i+1,A[i]);
cout<<endl;
}
}
Output :
Sekian penjelasan
rangkuman yang bisa saya ambil dari Praktikum Algoritma dan Struktur Data,
Semoga rangkuman ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bila ada salah kata di
dalam blog yang saya tulis saya mohon maaf sebesar-besarnya. Sekian dan
terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jangan lupa kunjungi link UMSIDA :






Tidak ada komentar:
Posting Komentar